- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Direktorat Jendral Pajak menyatakan dukungannya terhadap rencana kebijakan Bank Indonesia yang mengharuskan dana hasil ekspor ditempatkan di perbankan nasional.
Menurut Direktur Jendral Pajak, Fuad Rachmany, implementasi kebijakan itu nantinya akan berdampak positif bagi penerimaan negara dari sektor pajak. Namun, sayangnya ia enggan memberi rincian penerimaan tersebut.
"Itu pasti ada (manfaat)," ujarnya saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin 12 September 2012.
Sejauh ini, kata Fuad, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan bank sentral, sebagai regulator utama untuk pengimplementasian kebijakan jika suatu saat rencana ini jadi dilakukan.
Sebelumnya, Bank Indonesia akan mengeluarkan aturan yang mewajibkan devisa hasil ekspor disimpan di bank dalam negeri. Langkah ini untuk memperkuat kondisi likuiditas valas dalam negeri, sehingga tidak tergantung pasokan valas dari hot money seperti dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Utang Negara (SUN), dan saham.
"BI akan mewajibkan eksportir yang menyimpan hasil ekspornya masuk ke sistem keuangan dalam negeri," kata Kepala Biro Humas BI, Difi A Johansyah, di Jakarta, belum lama ini.
Kebijakan ini akan mendatangkan keuntungan seperti dapat memperkuat stabilitas makro ekonomi, perpajakan dan peningkatan ekspor dan nilai tukar. Selain itu, dapat menciptakan kesinambungan pasokan valas domestik dan mengurangi ketergantungan pasokan jangka pendek. "Ini mendukung stabilitas inflasi. Karena nilai tukar bisa stabil yang didukung oleh pasokan valas kita,” papar Difi.
BI memperkirakan adanya kebijakan ini dapat menambah pasokan valas hingga US$31,5 miliar. Dari devisa hasil ekspor potensi US$29 miliar, sedangkan US$2,5 miliar berasal dari utang luar negeri.
Sementara itu, untuk mencegah adanya perbedaan nilai barang dengan nilai sebenarnya (under invoice), BI akan mencocokkan jumlah barang ekspor dan dan masuk dari hasil ekspor. "Kami ingin aliran barang ini tepat menggambarkan aliran dana yang kita terima dari hasil ekspor." (umi)
RS Polri Ungkap Kondisi Terkini 11 Jasad Kecelakaan Maut KM 58 Tol Japek
Jasad 11 korban kecelakaan di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek (Japek) dipindahkan ke Rumah Sakit Polri dari RSUD Karawang.
