- VIVAnews/Adri Irianto
VIVAnews - Pemerintah mengalokasikan dana Rp6 triliun untuk Penyertaan Modal Negara di sejumlah Badan Usaha Milik Negara. Anggaran dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2012 ini lebih rendah 36 persen (Rp3,4 triliun) dari suntikan modal BUMN tahun ini, yaitu Rp9,4 triliun.
Menteri Keuangan Agus Martowardojo menjelaskan, PT Askrindo dan Perum Jamkrindo mendapatkan suntikan terbesar, yaitu Rp2 triliun. Dana sebesar itu dialokasikan untuk meningkatkan kapasitas usaha dan memperkuat struktur permodalan PT Askrindo.
"Sedangkan Perum Jamkrindo dalam rangka pelaksanaan penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR)," kata Agus dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat di Jakarta, Rabu 14 September 2011.
BUMN yang mendapatkan suntikan terbesar kedua adalah PT Dirgantara Indonesia (PTDI) sebesar Rp1 triliun. Agus Marto menilai, PTDI adalah salah satu BUMN strategis yang bergerak di bidang industri pesawat terbang, sistem persenjataan, serta jasa rekayasa teknik dan jasa perawatan.
"Pemberian PMN kepada Dirgantara Indonesia merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menyehatkan PT DI, setelah pada 2011 pemerintah menyuntik Rp1,6 triliun yang merupakan konversi utang," kata Agus.
BUMN yang mendapat suntikan terbesar ketiga adalah PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII). Agus menjelaskan PII akan mendapatkan PMN sebesar Rp1 triliun pada 2012 untuk memenuhi kebutuhan modal dasar perseroan secara bertahap. Sesuai dengan anggaran dasar PII, modal dasar perseroan ditetapkan Rp4 triliun.
"PII telah menerima PMN masing-masing Rp1 triliun pada 2009 dan 2010, serta Rp1,5 triliun pada APBN-P 2011," katanya.
Agus menambahkan, pemerintah juga telah mengalokasikan suntikan dana untuk BUMN strategis yang memerlukan tambahan dana untuk mendukung upaya restrukturisasi dan revitalisasi BUMN strategis sebesar Rp2 triliun.
"Proses pengusulan PMN oleh BUMN strategis mengikuti peraturan perundang-undangan dan prosedur operasi baku yang ada, agar terjaga tata kelola yang baik, transparan, dan akuntabel," ujar Agus. (art)
Ramal Sandra Dewi dan Harvey Moeis, Hard Gumay: Pokoknya Selesai
Terhadap perkembangan kasus korupsi tersebut, Hard Gumay memprediksi bahwa kisah Sandra Dewi dan Harvey Moeis akan selesai. Meskipun dia tidak menjelaskan secara rinci.
