Biaya Logistik Indonesia Kalah dari Malaysia

Ratusan truk menumpuk di Pelabuhan Bakauheni, Lampung
Sumber :
  • Antara/ Kristian Ali

VIVAnews - Sebanyak 16 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sepakat memperkuat konektivitas logistik nasional. Selama ini, biaya logistik di Indonesia masih lebih besar dibanding negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia.

Viral Video Transformasi Makeup Pengantin Jadi Sorotan Netizen

Penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dilakukan hari ini di Kementerian BUMN sebagai pelaksanaan program penguatan konektivitas nasional melalui Indonesia Logistics Community Services (ILCS). Upaya itu juga untuk merealisasikan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

Deputi Menteri BUMN Bidang Usaha Logistik dan Infrastruktur, Sumaryanto Widayatin, mengatakan, sektor logistik nasional masih belum siap menghadapi liberalisme ekonomi masyarakat ASEAN (ASEAN Economic Community 2011).

"Untuk itu, dalam empat tahun ke depan, pelaku usaha dan jaringan logistik nasional seharusnya berupaya agar dapat kompetitif di sektor ini dengan cara menekan biaya logistik," ujar Sumaryanto di Jakarta, Kamis 15 September 2011.

Saat ini, biaya logistik di Indonesia mencapai 30 persen dari biaya produksi dan menyerap 24 persen dari total produk domestik bruto (PDB). Sementara itu, negara maju yang menjadi tolok ukur kemajuan ekonomi seperti Amerika Serikat atau negara berkembang lainnya, Vietnam, Thailand, Malaysia, dan China mampu menekan hingga di bawah 10 persen.

"Penguatan konektivitas nasional perlu dilakukan, baik secara hard maupun soft infrastructure," ujarnya.

ILCS adalah layanan end to end yang bertujuan mewujudkan konektivitas nasional untuk pencapaian tiga objektif konektivitas nasional secara serempak yaitu menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan, daerah tertinggal, dan terpencil. "Bayangkan juga dampaknya pada pertumbuhan ekonomi penyangga di masyarakat ketika ILCS ini telah berjalan," kata Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II, RJ Lino.

ILCS menguatkan konektivitas nasional secara non-fisik berbasis Information Communications Technology (ICT).

Bila berjalan, ILCS akan menjadi "Soul of Economic Connectivity" yang memiliki tujuan memudahkan para pengguna layanan logistik, baik dalam maupun luar negeri, memonitor, dan mengatur dengan baik aliran barang, dokumen, dan pembayaran.

Untuk itu, PT Pelindo II dan PT Telkom Indonesia Tbk telah memutuskan untuk melaksanakan ILCS dalam bentuk Joint Venture Corporation. Masing-masing memiliki peran dan tanggung jawab sesuai dengan keahlian dan bidang masing-masing.

PT Pelindo bertanggung jawab dalam hal kompetensi industry logistic, sedangkan PT Telkom akan bertanggung jawab dalam hal kompetensi IT. (art)

Lolos Jadi Anggota DPR, Denny Cagur Ungkap Kenangan Haru dengan Almarhumah Ibu
Anies hadiri acara penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wakil Presiden Terpilih di KPU.

Anies soal Tawaran Jadi Menteri di Kabinet Prabowo: Belum Ada yang Ngajak

Anies juga merespons soal kemungkinan dirinya bergabung dengan koalisi Prabowo Subianto, termasuk jika ditawari kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024