- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan, pelemahan nilai tukar rupiah saat ini tak berkaitan dengan fundamental ekonomi. Menurut dia, sampai saat ini fundamental perekonomian nasional masih bagus. "(Pelemahan) ini sesaat," kata dia kepada wartawan di kantor DPR, Jakarta, Kamis 15 September 2011.
Dia mengatakan, pelemahan rupiah ini terjadi karena ada aksi ambil untung alias profit taking di pasar modal, khususnya para investor asing. "Ini biasa," katanya.
Meski demikian, Hatta mengatakan, pemerintah tak memandang rendah pelemahan ini. Pemerintah telah menyiapkan berbagai kebijakan agar tak berlanjut. Pemerintah akan terus meningkatkan daya beli masyarakat dengan menekan angka inflasi. "Perdagangan dalam negeri kami benahi," ujar Hatta.
Hatta mengatakan, resesi Amerika dan Eropa, tidak berdampak langsung terhadap Indonesia. Ekspor Indonesia terhadap dua negara itu hanya sekitar 9 persen. Hal itu sangat berbeda jika yang terjadi krisis di China, tentu akan membahayakan Indonesia karena ekspor ke negeri itu sangat tinggi.
Seperti diketahui, dalam beberapa hari terakhir ini rupiah terus melemah hingga Rp8.900 per dolar AS dari sebelumnya di kisaran Rp8.500. Khusus siang ini, rupiah tengah menguat 80 poin atau 0,9 persen ke level Rp8.803. (adi)
Pemudik Motor Mulai Padati Arus Balik di Pelabuhan Bakauheni, Beras hingga Durian Dibawa
Para pemudik motor itu berdatangan dengan anteran yang mengular panjang memadati Pelabuhan Bakauheni.
