- Antara
VIVAnews - Pengacara tersangka suap Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dharnawati, Farhat Abbas, menyebut nama baru dalam kasus yang sedang menjerat kliennya. Dia adalah DN, yang disebutnya sebagai mantan Staf Presiden dan biasa membantu pencairan anggaran di DPR.
Menurut Farhat, kliennya dikenalkan kepada DN oleh Sekretaris Dirjen Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi (P2KT), I Nyoman Suisanaya, yang juga sudah ditetapkan sebagai tersangka.
"Nyoman menegaskan bahwa D bisa mencairkan anggaran di DPR. Namun, pengusaha wajib setor 10 persen di muka dari nilai yang akan diputuskan oleh Badan Anggaran DPR," ujar Farhat dalam diskusi Dialektika Demokrasi di Gedung DPR, Jakarta, Kamis 15 September 2011.
Menurut Farhat, kliennya semula dipaksa untuk menyerahkan uang suap. "Klien kami adalah satu-satunya yang tidak menyetor 10 persen," ujarnya. Namun, Farhat tak menjelaskan mengapa kalau kliennya tidak pernah atau berniat mendapatkan proyek, mau memberi uang sampai Rp1,5 miliar.
"Setiap pengusaha wajib menyetor 10 persen di muka. Di sini Ibu Dharna mengisi uang senilai Rp2 miliar. Kartu ATM serta bukunya disimpan Pak Dadong serta Pak Nyoman. Klien kami inilah satu-satunya yang tidak menyetor uang 10 persen," kata Farhat.
Farhat membantah dia menuding keterlibatan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar sebagai skenario pengalihan isu skandal Nazaruddin yang terus mengguncang Partai Demokrat.
“Tidak ada skenario dan tidak ada upaya pengalihan isu. Apa yang mau diskenariokan? Yang jelas, siapapun yang tertangkap tangan ya pasti ditangkap. Saya tidak pernah mengatakan bahwa yang terlibat adalah Ketua Umum PKB, tapi jajaran oknum dari Menakertrans. Jadi, tidak ada hubungan dengan partai,” kata dia. (kd)
Perasaan Shin Tae-yong Usai Timnas Indonesia U-23 Singkirkan Korea Selatan
Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong buka suara usai timnya berhasil mengalahkan Korea Selatan pada perempat final Piala Asia U-23 2024.
