Komite Etik Berminat Periksa Dubes Menufandu

Michael Manufandu Memenuhi Panggilan KPK
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Mantan Duta Besar Indonesia untuk Kolombia, Michael Menufandu menjalani pemeriksaan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menufandu diperiksa terkait penangkapan tersangka suap Muhammad Nazarudin di Kolombia.

Tak hanya penyidik KPK yang berminat informasi Menufandu. Komite Etik KPK juga rencananya berminat untuk meminta keterangan Dubes Menufandu.

Ketua Komite etik KPK, Abdullah Hehamahua mengatakan tak menutup kemungkinan pihaknya juga akan memintai keterangan Menufandu. Namun, pemeriksaan tergantung dari hasil penyidikan yang dilakukan tim penyidik.

"Iya bisa saja. Nanti lihat proses penyidikan," kata Hehamahua di Gedung KPK, Jakarta, Jumat 16 September 2011.

Seperti diketahui, Dubes Menufandu merupakan perwakilan pemerintah Indonesia yang hadir di Cartagena, sesaat setelah Nazaruddin dibekuk. Disamping itu ia juga menjadi orang pertama yang dititipkan 'tas kecil' milik Nazaruddin yang diduga beberapa barang bukti.

Wakil Ketua KPK, M Jasin, sebelumnya menjelaskan ada dua hal penting yang akan dikorek KPK dari Menufandu. Pertama soal proses penangkapan. Kedua soal tas hitam tersebut. Karena isi tas itu dinilai penting. Sebab ada perbedaan pengakuan dari Nazaruddin dan fakta di lapangan mengenai isi tas tersebut.

Tas ini dibuka di KPK setelah Nazaruddin tiba di tanah air. Isi tas bermerek Dunhill itu antara lain:  BlackBerry Torch, 2 charger BlackBerry, micro SD, kartu SIM Card Movi Star, BlackBerry Bold 9700 tanpa tutup belakang, Nokia C5 dengan SIM Card Via Tel dari Vietnam, Nokia E7, flash disk Sony, kabel data, pohon kristal, jam tangan dengan kondisi kaca pecah, tiket elektronik atas nama Syarifuddin dengan tujuan Bogota dari Cartagena, 5 lembar kartu nama, uang tunai US$20 ribu, dompet Louis Vuitton berisi sejumlah uang.

Namun, kubu Nazaruddin mengaku ada dua flash disk dan CD di dalam tas tersebut. CD tersebut diklaim berisi rekaman CCTV pertemuan Nazaruddin dengan komisioner KPK, Chandra M Hamzah. Jadi mana yang benar. Satu atau dua. Itulah salah satu poin penting yang perlu dijelaskan Dubes Manufandu. (umi)

Prediksi Semifinal Piala FA: Coventry City vs Manchester United
Politisi DPP PKB, Daniel Johan

DPP Berani Ungkap Indonesia sedang Dilanda Krisis Paling Berbahaya

Ketua DPP BERANI, Lorens Manuputty menyoroti tiga krisis yang terjadi di Indonesia saat pelantikan tersebut. Menurut dia, Indonesia saat ini sedang mengalami krisis yang

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024