Makassar Dijamin Aman Ribuan Pengungsi Pulang

Ibu dan anak warga Ahmadiyah dievakuasi polisi di Makassar
Sumber :
  • Antara Foto

VIVAnews - Ribuan warga yang dievakuasi ke Sekolah Polisi Negara (SPN) Batua, Makassar, Sulawesi Selatan sejak Jumat kemarin 16 September 2011 dipulangkan ke rumah masing-masing. Warga yang mengungsi pasca insiden berdarah di depan M'Tos Rabu sebelumnya pulang setelah mendapatkan jaminan keamanan dari Polda Sulselbar.

Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat AKBP Siswa menegaskan pemulangan tersebut dilakukan karena Makassar dinilai sudah dalam aman. “Soal keamanan saudara-saudara kita yang mengungsi ke SPN Batua itu dijamin Polri. Makanya mereka kami pulangkan," katanya kepada VIVAnews.

Siswa menegaskan insiden penikaman yang menewaskan tiga orang tersebut merupakan peristiwa kriminal murni. Maka itu, dia meminta seluruh warga masyarakat untuk menyerahkan proses hukum kepada Polri. "Pelaku sudah ditangkap dan polisi akan menghukum sesuai perbuatannya," dia menambahkan.

Ia juga mengatakan, segala bentuk isu yang beredar melalui SMS soal pembalasan dendam keluarga korban adalah upaya provokasi yang dilakukan sekelompok orang yang tidak bertanggungjawab. Hal itu dilakukan untuk memicu kerusuhan yang lebih luas, untuk menciptakan instabilitas di Makassar. Siswa meminta seluruh warga Makassar untuk menjaga keamanan.

Pemulangan sekitar 7.500 warga pengungsi dilakukan dengan mengerahkan truk milik polisi dan truk sampah. Mereka dikembalikan ke berbagai wilayah seperti Kecamatan Rappocini, Panakkukang, Tamalate, Manggala, dan Tamalanrea.

Rabu lalu, di depan M'Tos Rabu lalu, lima orang ditikam sangkur. Tiga di antaranya tewas. Yang meninggal adalah Edi, Saldi, dan Syamsu Alam, sedangkan yang luka parah adalah Fadli dan Isa. (Laporan: Rahmat Zeena, Makassar | kd)

Elite PAN soal PKB-Nasdem Gabung Prabowo: Ini Masih Perubahan atau Keberlanjutan? 
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali

Nasib 2 Debt Collector Ambil Paksa Mobil Polisi, Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Berita tentang nasib dua debt collector yang hendak mengambil paksa mobil Aiptu Fandri di parkiran salah satu pusat perbelanjaan di Kota Palembang jadi yang terpopuler.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024