- bioethics.net
VIVAnews - Banyak cara memperoleh keturunan meski ada halangan kesuburan pada pasangan atau adanya pilihan pribadi. Salah satunya, memanfaatkan sperma dari bank sperma.
Setelah berjalan beberapa tahun, bank sperma terbesar di dunia, Cryos, menyatakan pendonor sperma terus meningkat. Namun, dari sekian banyak sperma yang tersedia, rupanya ada sperma yang favorit dan ada yang cenderung ditinggalkan. Karenanya, mereka memutuskan untuk menolak pendonor dengan ciri fisik tertentu.
Ole Schou, direktur Cryos mengatakan, pihaknya kini lebih selektif menerima donor sperma. Pihaknya menolak para pendonor sperma berambut merah akibat rendahnya permintaan akan sperma ini. "Saya tidak berpikir seseorang akan memilih rambut merah untuk anak, kecuali pasangan yang steril berambut merah atau memang wanita menginginkannya. Dan itu mungkin tak terlalu banyak," ujarnya pada koran Denmark Ekstrabladet seperti dikutip Telegraph.
Schou mengatakan, permintaan sperma dari pendonor berambut merah kebanyakan berasal dari Irlandia yang disebut 'kue cokelat panas'.
Secara historis, pemilik rambut merah dianggap memiliki moral buruk dan memiliki hasrat seksual tinggi. Penduduk Skotlandia memiliki proporsi rambut merah paling besar dan memengaruhi 13 persen populasi. Di Amerika, orang berambut merah terjadi pada 6-18 juta penduduk.
Sementara, yang paling dicari adalah donor sperma berambut dan bermata cokelat. Sebab banyak pelanggan sperma ini berasal dari Spanyol, Italia dan Yunani. Sperma dari pendonor India juga sulit ditemukan karena pemerintah setempat tak mengizinkan sperma maupun sel telur di kirim ke luar negeri.
Ruang penyimpanan di Cryos hampir penuh oleh 70 liter cairan sperma dari sekitar 14.000 pendonor. Kini masih ada 600 calon pendonor yang menunggu untuk menyumbang sperma mereka.
Cryos membayar para donor hingga US$500 setara Rp4,5 juta sekali donor. Bank sperma terbesar di dunia ini mengirim sperma ke lebih dari 65 negara di dunia. (eh)
Man Utd Dapat Rejeki Nomplok Usai Dortmund Picu Klausul Jadon Sancho, Cuan Besar Menanti
Man Utd mengalami keuntungan finansial signifikan setelah Borussia Dortmund memicu pembayaran tambahan untuk Jadon Sancho dengan mencapai babak semifinal Liga Champions.
