Analis: Investor Qatar Lirik Properti di AS

Rumah Terpopuler 2010
Sumber :
  • online.wsj.com

VIVAnews - Qatar Investment Authority mengungkapkan, lembaga investasi negara-negara kaya Timur Tengah sedang membidik investasi berbasis real estate di Amerika Serikat.

Menurut Direktur Regional Group International Capital Jones Lang LaSalle, Fadi Moussalli, lembaga investasi pemerintah negara Teluk sejauh ini menyukai properti di Inggris. Namun, saat ini sedang mengincar AS. Sebab, harga real estate di negeri Paman Sam terus menurun di tengah kekhawatiran resesi kedua.

"Anda bisa berharap lebih (investasi) di mana saja dan terutama di Amerika Serikat. Sebab, ada tanda-tanda jelas bahwa Qatar ingin mendiversifikasikan portofolio pemegang real estate mereka ke sana. Investasi mereka di Amerika Serikat dianggap bisa memberikan keuntungan," kata Fadi Moussalli, seperti dilansir arabianbusiness, Rabu 21 September 2011.

Qatar merupakan eksportir terbesar di dunia untuk gas alam cair, dan menjadi sorotan dunia karena sebagai negara dengan belanja tinggi, terutama di London.

Bulan lalu, Qatar Diar menguasai London's Olimpic Village dengan harga £557 juta (US$903,5 juta) melalui investasi di perusahaan real estate Inggris, Delancey. Pembelian tersebut merupakan bagian dari cara negara Teluk memperluas kepemilikan properti di London.

Saat ini, Qatar Diar sebagai pemegang saham mayoritas di Canary Wharf, investor di situs Kedutaan Besar AS di Grosvenor Square, merupakan pemodal untuk proyek revitalisasi Barak Chelsea dan gedung pencakar langit Shard, yang akan dibangun tertinggi di Eropa pada 2012.

Menurut Rachel Ziemba, seorang analis senior di Roubini Global Economics, investasi yang dilakukan negara-negara Teluk, yang memiliki pendapatan per kapita tertinggi di dunia (US$90.149), telah disambut baik oleh Inggris.

"Ada ikatan pribadi yang kuat, tapi saya pikir Inggris adalah tempat yang terbuka untuk investasi. Hal ini tentunya menyambut baik investasi Qatar dibandingkan beberapa negara-negara lain di Eropa," katanya.

Investasi Qatar, Ziemba menambahkan, bisa dilihat dari kelebihan permintaan di Inggris. Tentunya, AS bisa menjadi target aset berikutnya. "Saya pikir, mereka (Qatar) mencari ke arah pasar real estate Amerika. Saya tahu, mereka tidak benar-benar ingin mengakuisisi, tapi pemahaman saya adalah bahwa mereka telah lama memikirkan hal itu sebagai suatu kemungkinan," katanya.

Sepeti diketahui, menurut indeks S&P/Case-Shillier, harga perumahan atau real estate AS terpuruk 19 bulan terakhir. Sedangkan menurut survei Bloomberg dari para ekonom menyatakan, harga turun 4,6 persen sejak Juni 2010, merupakan terbesar dalam 12 bulan sejak November 2009. (art)

Terekam CCTV Cabuli Gadis Panti Asuhan, Ketua PSI Gubeng Surabaya Dicokok Polisi 
Prabowo Subianto tiba di Malaysia.

Batalkan Aksi Relawan Turun ke Jalan Jelang Putusan Sengketa Pilpres di MK, Prabowo Tuai Pujian

Menurut Sekjen AMMI Arip Nurahman, langkah dilakukan Prabowo ini, agar menjaga situasi tetap kondusif serta menghindari terjadinya perpecahan diantara sesama anak bangsa.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024