Tekanan di Bursa Saham Sempat Mereda

Bursa Efek Indonesia
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia sempat berbalik arah menguat atau rebound pada transaksi sesi pertama pagi ini. Faktor teknis dan fundamental sejumlah emiten yang positif diduga menjadi pemicu rebound sesaat IHSG.

Buka Pendaftaran, Ini Kriteria Calon Wali Kota Malang yang Dicari PKB untuk Pilkada 2024

Analis PT Indo Premier Securities, Ikhsan Binarto, mengatakan, investor sepertinya keluar sementara dari perdagangan saham sejak Kamis 22 September 2011, karena khawatir bahwa resesi global sudah terjadi. Aksi jual saham yang terjadi di bursa kawasan Asia itu mengikuti aksi serupa di Eropa dan Wall Street yang merupakan terburuk tahun ini.

Ikhsan menambahkan, rebound IHSG terjadi karena faktor teknis perdagangan. Sebab, indeks pada perdagangan kemarin terkoreksi cukup dalam. "Jadi, wajar terjadi pembalikan arah," ujar dia saat dihubungi VIVAnews.com di Jakarta, Jumat 23 September 2011.

Menurut dia, para investor juga mulai rasional dan tidak panik seperti pada perdagangan kemarin. "Jadi, pelaku pasar mulai menghitung bahwa fundamental emiten cukup menjanjikan," ujarnya.

Dia mengakui, para pemodal kembali memburu saham-saham unggulan atau berkapitalisasi pasar besar. "Mereka banyak masuk ke saham-saham bank yang terdiskon cukup banyak," kata Ikhsan.

Simone Inzaghi Kangkangi Jose Mourinho Usai Inter Milan Juara Liga Italia

Ikhsan memperkirakan, bila IHSG kembali terkoreksi, penurunan tidak akan setajam seperti pada perdagangan kemarin.

Berdasarkan data BEI, rebound IHSG terjadi pada pukul 09.43 WIB ke level 3.369,63 dari pembukaan transaksi pagi ini yang melemah 92,46 poin atau 2,75 persen ke level 3.276,68.

Namun, pada pukul 10.23 WIB, indeks harga saham gabungan kembali terkoreksi di posisi 3.342 atau melemah 27 poin.

Jegal Ford Ranger dan Toyota Hilux, BYD Ikut Persiapkan Pikap Listrik Berbasis Hybrid

Sementara itu, di pasar saham Asia, sejumlah indeks bursa mengalami penurunan tajam Jumat pagi ini, mengikuti terpuruknya perdagangan Wall Street semalam. Pelemahan indeks dipicu kekhawatiran investor terhadap ancaman resesi global yang bakal terjadi.

Indeks Hang Seng di bursa Hong Kong turun 2,3 persen menjadi 17.493,07, setelah jatuh hampir lima persen kemarin. Indeks Kospi di bursa Korea Selatan juga anjlok 4,8 persen pada level 1.713,56.

Di bursa Australia, indeks S&P/ASX 200 melemah 1,4 persen ke posisi 3.909,5. Sedangkan pasar saham di Jepang tutup untuk libur akhir pekan.

Sebelumnya, pada penutupan transaksi Kamis waktu New York, atau Jumat dini hari WIB, indeks Dow Jones Industrial Average turun 3,5 persen ke posisi 10.733,83. Pelemahan itu merupakan kedua berturut-turut di pasar saham sejak transaksi kemarin, seiring langkah Bank Sentral AS mengumumkan perubahan strategi untuk memerangi perlambatan ekonomi. (art)

Wakil Ketua Umum DPP Nasdem Ahmad Ali.

Tak Lapor Surya Paloh, Waketum Nasdem Klaim Temui Prabowo Tanpa Wakili Partai

Waketum Nasdem menegaskan tidak ada pembicaraan politik dengan Prabowo.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024