Din Yakin Antasari Azhar Dizalimi

Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin
Sumber :
  • ANTARA/ Reno Esnir

VIVAnews - Ketua PP Muhamadiyah Din Syamsuddin menjenguk mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar di Lapas Dewasa Kelas 1, Kota Tangerang, Banten, siang tadi. Din mengaku ingin memberikan dukungan moral kepada Antasari.

Kepada wartawan sebelum memasuki lapas, Din Syamsuddin yang didampingi pengacara Antasari, Maqdir Ismail, mengungkapkan kunjungan sebagai silaturahmi kepada kawan lama. "Dari pertama Antasari tersandung masalah, baru sekarang sempat mengunjungi," kata Din, Jumat 23 September 2011.

Din yang mengikuti kasus Antasari sejak awal menyatakan simpatinya dan menilai ada sesuatu di balik kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen yang menyeret Antasari ke balik bui. "Sampai pada keyakinan bahwa Antasari ini terzalimi," katanya.

Siapa yang menzalimi? "Saya akan tanyakan ke Antasari. Pengajuan novum oleh pengacara juga, menjadikan saya ingin tahu perkembangan," ujarnya.

Kasus mantan ketua KPK ini kembali menjadi perhatian publik, setelah Antasari mengajukan Peninjaun Kembali (PK) dalam kasus pembunuhan ini. Di tingkat kasasi, Antasari Azhar dipidana 18 tahun karena dinilai terbukti turut serta dalam pembunuhan berencana.

Soal Wacana PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Airlangga Sebut Bakal Bahas di Internal KIM

Pada sidang pengajuan PK di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Antasari mengajukan tiga novum atau bukti baru.

Bukti pertama yang diajukan adalah 28 lembar foto jasad Nasrudin yang menurut Antasari menunjukkan adanya rekayasa pada jasad. Bukti kedua, perbedaan jejak peluru di mobil Nasrudin dan di tubuh Nasrudin sendiri.

Sedangkan bukti ketiga, yakni hasil pemeriksaan terhadap telepon seluler Antasari tidak menunjukan adanya SMS ancaman yang dikirim Antasari.  (Laporan: Muhammad Iyus | Tangerang, umi)

Mudik Jalur Pantura/ilustrasi

Mudik Tak Biasa! Pemuda Ini Ceritakan Perjalanan Mudiknya dengan Cara Nebeng Orang Lain

Tak heran, apapun kendalanya pasti akan dilakukan demi bisa mudik hingga berkumpul keluarga besar di kampung halaman. Salah satunya kendala dalam menempuh kampung halaman

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024