Krisis Eropa Pangkas Saham Unggulan 28%

Sejumlah pialang mengamati pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia
Sumber :
  • ANTARA/Prasetyo Utomo

VIVAnews - Saham-saham papan atas atau berkapitalisasi pasar besar di Bursa Efek Indonesia kembali bercokol di teritori positif dan menguat rata-rata 1-6 persen pada perdagangan hari ini. Sebelumnya, sejumlah saham unggulan itu sempat terpuruk pada perdagangan kemarin, akibat sentimen negatif berita ancaman krisis di Amerika Serikat dan Eropa.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia pada transaksi akhir pekan ini, Jumat 23 September 2011, saham-saham unggulan tercatat menguasai daftar saham yang menguat paling besar atau top gainer.

Saham-saham tersebut seperti PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Putri Isnari DA 4 Lamaran, Gepokan Uang Panai Rp2 Miliar Jadi Sorotan

Selain itu, terdapat saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Bank Danamon Tbk (BDMN), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).

Namun, bila merujuk ancaman krisis Eropa yang kembali membuat khawatir pelaku pasar di awal Agustus 2011, saham-saham papan atas tersebut sudah mengalami koreksi rata-rata sebanyak 4-28 persen.

Analis PT Indo Premier Securities, Ikhsan Binarto, mengatakan bahwa penurunan tajam saham papan atas itu akan dimanfaatkan pemodal untuk kembali membeli di pasar, karena penguatan diperkirakan lebih cepat. "Sebab, para investor mulai menghitung bahwa fundamental emiten cukup menjanjikan," ujarnya kepada VIVAnews.com.

Dia mengakui, para pemodal kembali memburu saham-saham unggulan atau berkapitalisasi pasar besar, terutama saham sektor bank yang terdiskon cukup banyak.

Bahlil Yakin Jokowi Mau Bertemu dengan Megawati: Tidak Perlu Grasah Grusuh

Sejak awal Agustus, saham berkode ITMG turun sekitar 9,16 persen dari harga Rp44.750 pada Jumat 5 Agustus 2011 ke level Rp40.650 pada transaksi hari ini.

Selanjutnya, INTP melemah 9,74 persen ke level Rp12.500 per unit pada akhir pekan ini, dibanding transaksi 5 Agustus 2011 di harga Rp13.850.

Sementara itu, HMSP terkoreksi sekitar 5,55 persen dari posisi Rp30.950 pada Jumat 5 Agustus 2011, menjadi Rp29.750 per saham pada Jumat 23 September 2011.

Saham di sektor otomotif, dengan pangsa pasar terbesar, ASII, turun 12,42 persen menjadi Rp58.850 per unit pada perdagangan hari ini, dibanding 5 Agustus lalu di level Rp66.650.

Di sektor perbankan, saham berkode BMRI terhempas hingga 23,81 persen dari harga Rp7.350 per Jumat 5 Agustus 2011, menjadi Rp5.600 pada transaksi Jumat ini. BBCA terkoreksi sekitar 9,64 persen ke posisi Rp7.500 per saham pada akhir pekan ini dibanding awal bulan lalu pada harga Rp8.300.

Sementara itu, saham BDMN terkoreksi 9,9 persen dari Rp5.300 per unit pada Jumat 5 Agustus 2011 ke level Rp4.775 pada Jumat ini.

Saham di sektor telekomunikasi, TLKM, melemah 4,63 persen dari harga Rp7.450 per unit pada awal Agustus lalu menjadi Rp7.200 pada perdagangan Jumat ini.

Selanjutnya, INDF turun hingga 28,12 persen menjadi Rp4.600 pada akhir pekan ini, dari transaksi 5 Agustus yang bercokol di posisi Rp6.400 per saham.

Saham PGAS juga terpuruk sekitar 25,98 persen menjadi Rp2.350 dibanding transaksi 5 Agustus yang berada di posisi Rp3.175 per unit. (art)

Potret Putri Isnari yang Geger Dilamar Anak Pengusaha Batu Bara
Kendaraan terjebak banjir di jalanan utama Dubai, Uni Emirat Arab (UAE), 17/4

Hujan Lebat di Dubai, Benarkah karena Perubahan Iklim atau Modifikasi Cuaca?

Kota gurun Dubai diguyur hujan setinggi 25 cm (10 inci) hanya dalam waktu 24 jam. Ini sebenarnya adalah jumlah hujan yang biasanya turun dalam waktu hampir dua tahun.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024