- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Bank Indonesia hari ini kembali menyerap lelang surat utang negara (SUN) untuk mengintervensi rupiah. Dari target yang masuk sebesar Rp1,4 triliun, BI menyerap Rp321 miliar.
"BI membeli surat berharga negara dengan target lelang hari ini Rp4 triliun, tapi permintaan yang masuk Rp1,4 triliun dan dimenangkan hanya Rp321 miliar, karena harga yang ditawarkan sudah tinggi (yield rendah)," ujar Direktur Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia, Pery Warjiyo, dalam pesan singkatnya kepada VIVAnews.com di Jakarta, Jumat, 23 September 2011.
Rupiah, dia melanjutkan, hari ini ditutup di level Rp8.780 per dolar AS. Selain BI yang mengintervensi valas, bank sentral di Asia juga ikut mengintervensi, sehingga nilai tukar di kawasan menguat. "Dari (pembelian) bilateral sekitar Rp510 miliar," tambahnya.
Seperti diketahui, BI melakukan perubahan metode dalam mengintervensi rupiah. Jika sebelumnya bank sentral mengintervensi pasar valas, mulai kemarin, Kamis, 22 September 2011 BI melakukan intervensi di pasar valas dan surat utang negara (SUN).
"Mulai kemarin kami sudah mulai membuka lelang membeli SUN. Berapa pun orang mau jual, sebenarnya kalau harganya masuk akal, ya pasti BI akan beli," ujar Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution di BI, Jakarta, Jumat, 23 September 2011.
Pada perdagangan kemarin, Kamis, 22 September 2011, BI melakukan intervensi dengan menyerap SUN sebesar Rp3,2 triliun dari target indikatif Rp5 triliun. (art)