Anjlok 7,4%, IHSG Hanya Kalah dari Thailand

Sejumlah pialang mengamati pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia
Sumber :
  • ANTARA/Prasetyo Utomo

VIVAnews - Setelah didera tekanan jual hebat pada Kamis, 22 September 2011, pasar saham di Bursa Efek Indonesia kembali rebound pada akhir perdagangan pekan ini. Pada transaksi Kamis, indeks harga saham gabungan (IHSG) anjlok 328,35 poin atau terpangkas hampir sembilan persen ke level 3.369,14.

Namun, pada akhir perdagangan Jumat, 23 September 2011, indeks saham mampu berbalik arah dan menguat 1,7 persen atau 57,2 poin ke posisi 3.426,34. Volume transaksi tercatat mencapai 4,18 miliar saham dengan nilai perdagangan Rp5,37 triliun.

Hampir seluruh indeks saham sektoral menguat, kecuali di sektor perkebunan, pertambangan, perdagangan, dan properti. Meski demikian, penurunan indeks saham sektoral tersebut tidak lebih dari 0,5 persen.

Indeks saham di sektor finansial mengontribusi penguatan terbesar, yakni naik 3,9 persen, disusul industri dasar 3,3 persen, dan infrastruktur 2,4 persen.

Jika diperhitungkan sejak awal tahun hingga akhir pekan ini, berdasarkan data BEI, indeks saham sudah terhempas 277,16 poin atau sekitar 7,48 persen. Untuk periode bulanan, atau sejak awal September hingga akhir pekan ini, IHSG jatuh 415,38 poin (10,8 persen).

Penurunan tersebut masih lebih baik dibanding indeks saham di bursa Hong Kong, Shanghai, Jepang, Singapura, dan Malaysia. Indeks Hang Seng di bursa Hong Kong sejak awal tahun hingga Jumat 23 September 2011 rontok 23,3 persen.

Sementara itu, indeks bursa Shanghai terpuruk 13,3 persen, Jepang --per 22 September 2011-- melemah 16,3 persen, Singapura (-15,4 persen), dan Malaysia (-10 persen). Bahkan, penurunan indeks saham di bursa Indonesia itu masih yang terbaik ketiga setelah Thailand yang terkoreksi 7,22 persen dan Dow Jones di bursa Wall Street minus 7,29 persen per 22 September 2011.

Riset Morgan Stanley untuk Asia Pasifik pada edisi pertengahan Agustus 2011 sempat merevisi target indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) untuk tiga negara di Asia Tenggara, yakni Indonesia, Malaysia, dan Singapura.

Target pertumbuhan indeks MSCI Indonesia hingga akhir Desember 2011 direvisi turun dari 13 persen menjadi satu persen. Sementara itu, pertumbuhan indeks MSCI Thailand dikoreksi menjadi dua persen dari sebelumnya tiga persen.

Selanjutnya, pertumbuhan indeks MSCI Singapura dipangkas dari 22 persen menjadi minus lima persen. "Tapi, kami masih mempertahankan pandangan yang relatif positif untuk Indonesia, meng-upgrade Thailand menjadi netral dan menurunkan outlook Singapura ke negatif," tulis Riset Morgan Stanley untuk kawasan Asia Pasifik itu.

Untuk 2012, Morgan Stanley kembali memproyeksikan pertumbuhan indeks MSCI Indonesia sebesar 15 persen dan Thailand 10 persen. Namun, target untuk indeks MSCI Singapura dipertahankan minus lima persen.

Secara makro, Morgan Stanley juga memangkas pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada 2012 dari 6,5 persen menjadi 5,8 persen. Pertumbuhan laba bersih per saham (earning per share/EPS) juga direvisi turun menjadi 14,5 persen dari sebelumnya 24,4 persen.

Target price to earning (P/E) saham-saham di BEI juga direvisi turun menjadi 13,9 kali dari sebelumnya 16 kali. P/E saham di bursa Indonesia pada 2012 itu masih lebih tinggi dibanding Thailand 11,5 kali dan Singapura 12,5 kali.

Secara keseluruhan, Morgan Stanley menilai Indonesia masih akan menjadi pasar yang paling disukai pemodal, sedangkan Singapura juga tetap menjadi pilihan. "Kami percaya, kinerja pasar saham di Thailand masih akan bergantung pada seberapa lama negara itu mengatasi stabilitas politik," tulis Morgan Stanley.

Timnas Indonesia U-23 Tak Gentar dengan Rekor Mengerikan Korea Selatan
Khofifah melantik Dr Bakhrul Khair Amal sebagai Ketua Pengurus IKA UNAIR Wilayah Sumatera Utara periode 2021-2025

Khofifah: Alumni UNAIR Harus Tingkatkan Kualitas SDM untuk Bangun Indonesia

Mantan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengaku optimis kalau jejaring antar alumni UNAIR (Universitas Airlangga) bakal membawa banyak kemanfaatan untuk alma

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024