Emas Merosot Terburuk dalam Dua Dekade

Ilustrasi/Emas Batangan
Sumber :
  • VIVAnew/Ist

VIVAnews  - Harga emas merosot pada akhir pekan ini, hingga mencapai penurunan terburuk ketiga dalam dua dekade ini. Sebagian besar investor melepas emas untuk menutupi kerugian yang bisa bertambah besar menyusul kekhawatiran bahwa utang pemerintah Yunani akan default.

Pada penutupan perdagangan pekan ini di New York, emas spot turun hingga 6 persen di bawah US$1.631 per ons (31,1 gram). Bahkan beberapa saat sebelumnya, harga emas sempat di bawah US$1.628. Dengan penurunan sebesar itu, kantor layanan berita Reuters mencatat, harga emas telah turun hampir 9 persen selama dua hari.

Pernyataan para pembuat kebijakan yang  akan mengambil langkah untuk meringankan krisis utang zona euro gagal menenangkan investor. Emas meluncur ke level terendah tujuh pekan dan jatuh 6 persen.

Pada saat yang sama, perdagangan saham juga sangat volatile, dan investor tak tahu antara ambang keuntungan atau kerugian. Gejolak pasar keuangan juga telah membuat indeks utama AS turun lebih dari 5 persen.

"Pasar keuangan semakin sakit karena pihak berwenang di Amerika Serikat dan Eropa tidak melakukan hal-hal substantif untuk memecahkan krisis ekonomi global," kata Barton Biggs, managing partner pada Traxis Partners yang berbasis di New York. "Kemungkinan resesi double-dip secara global meningkat pesat."

"Investor khawatir bahwa pemerintah tidak dapat merespons secara efektif terhadap krisis utang zona euro," kata dia, menambahkan.

Kerugian tajam dalam emas telah memicu perdebatan baru tentang apakah emas tetap menjadi tempat yang aman untuk menaruh uang bagi investor. 

Penurunan harga tak cuma pada emas dan saham-saham dunia. Minyak mentah berjangka juga turun hingga enam pekan terendah. Prospek ekonomi yang masih suram, merupakan salah satu alasan utama menurunan ini.

Di London, minyak mentah Brent ditutup menguat US$1,10 menjadi US$104,34 per barel, setelah jatuh ke US$103,43, terendah sejak 10 Agustus. Minyak mentah AS kehilangan 70 sen menjadi US$79,81 per barel.

Minyak mentah Brent telah jatuh hampir 7 persen sejak pekan lalu, sementara minyak mentah AS telah menurun lebih dari 8 persen.

Spot perak juga turun tajam ke tingkat terendah dalam hampir tujuh bulan. Tembaga mencapai US$7,115.75, terendah sejak Agustus 2010. Sementara itu indeks Reuters-Jefferies CRB, benchmark 19 komoditas global, tergelincir 1,5 persen. (adi)

Prediksi Serie A: Lazio vs Juventus
Harvey Moeis, suami dari artis Sandra Dewi ditetapkan sebagai tersangka korupsi

Suami Sandra Dewi Tersandung Korupsi Timah, Aiman Senang Kasusnya Disetop 

Kasus korupsi tata niaga timah yang menjerat suami Sandra Dewi, Harvey Moeis jadi sorotan, Wapres Ma'ruf Amin buka suara soal jemaah umrah WNI yang ditangkap di Saudi

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024