VIVAnews - Calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan, Eddy Suratman, menilai BPK saat ini hanya fokus pada pemeriksaan keuangan dan mengabaikan pemeriksaan kinerja. Padahal, pemeriksaan kinerja berimplikasi pada mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Sehingga yang banyak diperkuat SDM akuntannya," ujarnya saat ditemui seusai rapat dengar pendapat dengan komisi XI DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa 27 September 2011.
Audit kinerja, menutur Eddy, menekankan pada pemeriksaan hingga hasil akhir. Tentunya, pengalokasian anggaran di kementerian maupun lembaga pemerintahan dapat dipertanggungjawabkan penggunaannya.
"Misal target pertumbuhan ekonomi, diperencanaan kita tujuh persen. Ia akan men-set sektor apa yang harus dialokasikan anggaran untuk mencapai itu," ujarnya.
Guru besar fakultas ekonomi di Universitas Tanjungpura Pontianak ini menyayangkan bahwa selama lima tahun kebelakang, target pemerintah belum tercapai secara maksimal.
"Pertumbuhan ekonomi tidak tercapai, (pengentasan) pengangguran tidak tercapai, barangkali ada problem di audit kinerjanya," ujar Eddy.
Sementara itu, rencananya hari ini Komisi XI akan melakukan uji kelayakan dan kepatutan pada delapan orang calon anggota BPK.
6 Makanan yang Sebaiknya Dihindari saat Menikmati Secangkir Kopi
Bagi banyak orang, kopi adalah minuman wajib untuk memulai hari. Rasanya yang khas dan efek kafeinnya dapat membantu meningkatkan fokus dan kewaspadaan.
