Ekspor Batik Capai Rp536 Miliar

Press Conference World Batik Summit 2011
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVAnews - Pemerintah menyatakan nilai ekspor batik mencapai US$60 juta atau sekitar Rp536 miliar. Negara tujuan utama adalah Amerika Serikat.

"Ini termasuk kain batik dan turunannya," kata Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu, saat ditemui seusai acara World Batik Summit 2011 di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu 28 September 2011.

Amerika, dia melanjutkan, menjadi negara terbesar tujuan ekspor, sekitar 30 hingga 40 persen. Sedangkan porsi selanjutnya adalah Eropa. Indonesia mengekspor untuk permintaan kain, fashion, dan interior batik.

Sayangnya, Eropa dan Amerika kini tengah mengalami gelolak ekonomi, sehingga terjadi penurunan. "Karena itu diversifikasi ekspor perlu dilakukan, seperti ke Afrika dan Asia," katanya. "Ini penting untuk pengembangan produk yang bisa disesuaikan dengan permintaan pasar."

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan nilai ekspor kain batik Indonesia hingga 2010 naik 56 persen sejak 2006. Pada 2006, ekspor batik hanya US$14,3 juta dan kemudian naik menjadi US$22,3 juta pada 2010.

SBY menilai peningkatan itu mampu menggerakkan sektor riil tanah air. Diharapkan bergairahnya sektor riil dapat menyerap tenaga kerja yang besar sehingga pengangguran dapat ditekan.

"Lalu angka kemiskinan dapat diminimalisir. Kesejahteraan rakyat juga meningkat," ujarnya saat pembukaan World Batik Summit.

Anies Buka Peluang Maju Pilgub Jakarta: Saya Baru Satu Periode
Pemain Timnas Indonesia U-23

Bikin 2 Gol ke Gawang Korsel, Begini Kata Rafael Struick

Penyerang Timnas Indonesia U-23 Rafael Struick menilai kemenangan atas Timnas Korea Selatan U-23 adalah buah kinerja tim.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024