- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Nilai kapitalisasi pasar saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk perlahan mulai meningkat sebulan terakhir. Jika pada 18 Agustus 2011 nilai kapitalisasi pasar perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia itu melorot di peringkat ke-5, kini Telkom sudah beranjak ke posisi ke-3.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, per 18 Agustus lalu, pada sesi pertama perdagangan, nilai kapitalisasi pasar saham Telkom mencapai Rp149,18 triliun. Sementara itu, per 28 September 2011, nilai kapitalisasi pasar saham Telkom mencapai Rp148,17 triliun.
Meski turun, nilai kapitalisasi pasar saham Telkom itu naik dua peringkat dibanding pertengahan Agustus. Nilai kapitalisasi pasar saham Telkom masih kalah dari PT Astra International Tbk dan PT Bank Central Asia Tbk, yang masing-masing menempati posisi pertama dan kedua.
Saham Astra International memiliki nilai kapitalisasi pasar terbesar, yakni Rp251,8 triliun, sedangkan BCA sebesar Rp184,28 triliun. Nilai kapitalisasi pasar dua emiten itu masing-masing juga merosot dari Rp291,27 triliun dan Rp198,92 triliun per 18 Agustus 2011.
Nilai kapitalisasi pasar saham Telkom saat ini mengontribusi sekitar 4,66 persen dari total kapitalisasi bursa yang mencapai Rp3.180 triliun. Sementara itu, saham Astra menyumbang 7,91 persen dan BCA sebesar 5,79 persen.
Peringkat Telkom tersebut menggeser posisi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dan PT Bank Mandiri Tbk. BRI mencatat nilai kapitalisasi sebesar Rp144,09 triliun, sedangkan Bank Mandiri membukukan Rp143,22 triliun.
Jika mengacu data BEI, peringkat Telkom itu kembali pada posisi di awal Maret 2011. Saat itu, nilai kapitalisasi pasar saham Telkom juga berada di peringkat ketiga senilai Rp150,19 triliun. Bahkan, per 28 Desember 2009, saham Telkom pernah merajai nilai kapitalisasi pasar di BEI dengan pencapaian sebesar Rp193,54 triliun.
Nilai kapitalisasi pasar saham Telkom saat itu merupakan yang terbesar dan mencapai sekitar 9,8 persen dari kapitalisasi bursa.
Meningkatnya kembali nilai kapitalisasi pasar Telkom di antaranya terpicu rebound harga saham emiten itu, sehingga ikut memicu indeks harga saham gabungan kembali menguat.
Menurut analis PT Valbury Asia Securities, Robin Setiawan, penguatan IHSG itu memberikan sentimen positif pada hampir seluruh saham di bursa.
"Terutama, saham blue chips. Sebab, blue chips merupakan saham pertama yang paling cepat merespons laju IHSG," tuturnya saat dihubungi VIVAnews.com di Jakarta.
Pada penutupan perdagangan kemarin, harga saham Telkom menguat Rp100 (1,38 persen) ke posisi Rp7.350. Volume transaksi mencapai 32,69 ribu lot. Sementara itu, IHSG berakhir naik 39,22 poin (1,13 persen) menjadi 3.513,16.
Mangkir dari Pemeriksaan, KPK Bakal Panggil Lagi Gus Muhdlor Pekan Depan
KPK berencana akan memanggil Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor pada pekan depan terkait dugaan korupsi pemotongan insentif pegawai BPBD di Sidoarjo.
