- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia kembali melemah saat mengawali transaksinya. Padahal, dua hari terakhir IHSG bergerak menguat di awal maupun akhir transaksi.
IHSG dibuka turun 35,31 poin atau 1,01 persen ke level 3.477,85. Bahkan, pada prapembukaan (pre-opening), indeks melemah 33,98 poin atau 0,97 persen di posisi 3.479,18.
Sedangkan pada akhir transaksi Rabu kemarin, 28 September 2011, IHSG menguat 39,23 poin atau 1,12 persen ke level 3.513,16.
Menurut Research Analyst PT Panin Sekuritas Tbk, Purwoko Sartono, indeksĀ bergerak turun karena mengikuti pergerakan bursa regional yang dipengaruhi pelemahan bursa Eropa dan Dow Jones.
"Faktor eksternal seperti berita krisis utang Eropa masih membayangi pergerakan IHSG," ujarnya kepada VIVAnews.com.
Analis PT BNI Securities, Maxi Liesyaputra juga berpendapat, sentimen negatif pelemahan Dow Jones semalam sebesar 180 poin akibat kurang jelasnya rencana para pemimpin Eropa dalam aksi pemulihan perekonomian Eropa yang dilanda krisis utang masih menjadi faktor penurunan bursa regional. "Termasuk IHSG," kata dia di tempat terpisah.
Dia menambahkan, turunnya harga berbagai komoditas logam di London Metal Exchange, seperti timah dan emas, turut memberikan sentimen negatif ke bursa saham.
Sementara itu, di saat pembukaan IHSG, pasar saham di Asia juga terkoreksi. Shanghai Compisite melemah 20,38 poin atau 0,85 persen ke 2.371,68, Nikkei 225 turun 84,63 poin atau 0,98 persen di posisi 8.531,02, dan Straits Times melemah 14,17 poin atau 0,52 persen menjadi 2.687. (umi)