Pertamina Tak Monopoli Bisnis Elpiji

VIVAnews - PT Pertamina kembali menyatakan tak melakukan monopoli dalam penjualan elpiji. Pasalanya, bisnis elpiji belum ditataniagakan seperti bahan bakar minyak subsidi.

"Pemain minyak dan gas manapun boleh main dalam bisnis ini," ujar Vice President Communications Pertamina Anang Noor dalam keterangan tertulis, Rabu 28 Januari 2009. "Asal memenuhi persyaratan regulasi, perusahaan manapun bisa menjual elpiji di Indonesia seperti Pertamina."

Anang mengatakan, meski tidak ditataniagakan, hingga saat ini belum ada pemain minyak dan gas lain yang melakukan penjualan elpiji, karena harga elpiji di Indonesia belum masuk pada titik harga keekonomian.

Ia mengaku Pertamina masih menanggung rugi karena menjual elpiji ukuran 12 kg. "Elpiji ukuran ini masih di bawah harga bisnis yang mengacu pada harga pasar internasional," katanya.

Saat ini, penetapan harga elpiji tidak menggunakan selisih harga untuk distribusi dan margin yang sering disebut dengan alpha. Distribusi elpiji, Pertamina mengacu pada harga pokok Contract Price atau CP Aramco ditambah dengan biaya-biaya yang timbul untuk mendistribusikan elpiji hingga ke agen.

Biaya-biaya tersebut antara lain, freight atau ongkos angkut laut khususnya pada elpiji impor, biaya penyimpanan di tangki terminal, biaya operasi, biaya pemasaran, dan biaya angkutan dari depot ke stasiun pengisian bahan bakar elpiji, hingga ke tingkat agen, termasuk margin agen. "Biaya-biaya tersebut dibayarkan Pertamina," katanya.

Sosok Jenderal Kopassus di Balik Operasi 20 Menit Rebut Homeyo dari Tangan OPM
Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie

Pemkot Tangsel Raih Opini WTP 12 Kali Berturut, Benyamin: Kami Selalu Bertekad Pertahankannya

Pencapaian Opini WTP Pemkot Tangsel ini yang ketiga di bawah kepemimpinan Wali Kota Benyamin Davnie dan Wakil Wali Kota Pilar Saga Ichsan.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024