Penyebab IHSG Anjlok Menurut Hatta Rajasa

Bursa Saham
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - Pemerintah menilai anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mengalami tekanan sekitar lima persen, lebih disebabkan oleh sentimen pasar global. Terutama berasal dari permasalahan moneter di negara Yunani.

"Terutama Yunani yang proposal anggarannya diperkirakan enam hingga tujuh persen defisitnya, ternyata negara tersebut tidak mampu. Ini menimbulkan reaksi," ujar Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa, saat ditemui di kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Senin 3 Oktober 2011.

Faktor lain yang menyebabkan turunnya pasar saham, lanjutnya, ialah proposal budget Yunani pada tahun mendatang akan tetap seperti tahun ini. Hatta menjelaskan kondisi pasar saham ini tidak hanya terjadi pada IHSG saja. "Semua secara global," imbuhnya.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Senin 3 Oktober 2011 ditutup melemah 200,32 poin atau 5,46 persen ke level 3.348,7.

IHSG sempat merosot tajam pada Rabu, 22 September 2011 dengan penurunan sebesar 328,35 poin atau 8,88 persen.

Pada perdagangan hari ini, investor asing tercatat melepas saham senilai Rp1,54 triliun. Namun, aksi beli asing tercatat hanya Rp1,06 triliun, sehingga terjadi penjualan bersih sekitar Rp480 miliar.

Dari sekitar 439 emiten yang melantai di Bursa Efek Indonesia, hanya saham lima emiten yang mengalami kenaikan harga. Kelima emiten itu adalah:

1. PT Taisho Parmacheutical Indonesia Tbk, naik Rp1.000 per lembar (0,85 persen).
2. PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk, naik 150 (6,98 persen).
3. PT Eterindo Wahanatama Tbk, Rp5 (1,27 persen).
4. PT Verena Multi Finance Tbk, Rp4 (3,31 persen).
5. PT Inti Keramik Alamsari Industri Tbk, Rp1 (0,69 persen).

Sementara itu, sejumlah saham yang masuk dalam daftar indeks LQ45, justru banyak yang menghuni jajaran top loser pada perdagangan awal pekan ini. Lima saham emiten yang mengalami penurunan harga terbesar pada hari ini adalah:

1. PT Astra International Tbk, turun Rp4.700 (-7,38 persen).
2. PT Indo Tambangraya Megah Tbk Rp3,450 (-8,79 persen)
3. PT Astra Agro Lestari Tbk  Rp2.000 (-10,36 persen).
4. PT United Tractors Tbk Rp1.850 (-8,41 persen).
5. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Rp1.300 (-9,29 persen).

Kinerja IHSG pada hari ini juga menjadi yang terburuk di antara bursa regional Asia. IHSG yang anjlok 5,46 persen untuk sementara mencatat penurunan terbesar dibandingkan bursa Asia lainnya. Indeks KLSE di bursa Malaysia turun sebesar 1,41 persen, Strait Times (Singapura) melemah 2,01 persen, Nikkei 225 di Tokyo terkoreksi 1,78 persen, dan Hang Seng di bursa Hong Kong terpangkas 4,38 persen.

Tanda-tanda tekanan pada pasar modal Indonesia sudah terlihat sejak awal perdagangan bursa pada awal pekan ini. Pada 30 menit pertama transaksi, IHSG sudah turun 104 poin (2,9 persen) ke kisaran 3.444.

Penurunan indeks saham di bursa domestik pada awal perdagangan itu merupakan yang terbesar setelah indeks Hang Seng di bursa Hong Kong yang terjungkal 750 poin.

Kapan Bumi Kiamat?
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Prasetyo Edi Marsudi.

Ketua DPRD Minta Pemprov DKI Perbaiki Kualitas APBD, Singgung Permukiman Kumuh

Ketua DPRD DKI menilai RKPD tahun 2025 tidak fokus.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024