- www.telkom.co.id
VIVAnews - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk menyatakan bahwa risiko valas mempengaruhi kinerja perseroan pada kuartal III-2011. Namun, risiko valas itu kini semakin mengecil.
"Risiko valas memang mengganggu, tetapi semakin mengecil karena jumlah utang perusahaan dalam rupiah kan semakin lama semakin tinggi," kata Direktur Utama Telkom, Rinaldi Firmansyah, di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Selasa 4 Oktober 2011.
Rinaldi menuturkan, dalam lima tahun lalu, utang perseroan dalam bentuk mata uang asing atau valas meningkat sebesar 75 persen. "Tapi, sekarang sudah 40 persen," katanya.
Apalagi, dia menambahkan, perseroan sudah menukar utang Telkom dari mata uang asing menjadi rupiah. "Sisanya, tentu saja hedging (lindung nilai), ada proses hedging internal," ujar Rinaldi.
Sementara itu, terkait kinerja keuangan kuartal II-2011, Telkom menilai ada peningkatan dibanding kuartal sebelumnya.
Pendapatan operasi tumbuh 6,3 persen atau Rp17,7 triliun dari kuartal sebelumnya Rp16,7 triliun. Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) tumbuh 9,1 persen atau Rp9,4 triliun dari sebelumnya Rp8,64 triliun. Sementara itu, laba bersih meningkat 10 persen atau Rp3,11 triliun dari sebelumnya Rp2,82 triliun. (art)
Gak Nyangka, Istri Bintang Emon Dinyatakan Positif Narkoba
Kabar ini lantas membuat Bintang Emon keheranan karena sang istri belum lama ini mendapatkan rekomendasi obat dari seorang apoteker.
