- REUTERS/Juan Medina
VIVAnews - Lembaga pemeringkat internasional, Moody's, menurunkan peringkat surat utang Italia. Tak tanggung-tanggung, peringkat surat utang Negara Pizza ini turun tiga tingkat seiring meningkatnya resiko pembiayaan bagi negara-negara di wilayah Eropa yang memiliki utang besar.
Selain menurunkan peringkat surat utang, Moody's juga mengingatkan kemungkinan penurunan rating pada masa mendatang.
Moody's menurunkan peringkat utang Italia dari A2 menjadi Aa2, atau rating yang jauh lebih rendah dibandingkan Estonia dan setingkat dengan Malta. Lembaga pemeringkat ini juga memberikan ouutlok negatif bagi Italia.
Penurunan peringkat utang Italia ini semakin membuat kalangan investor di Eropa khawatir terhadap kondisi ekonomi negara terbesar ketiga di Eropa tersebut. Kondisi itu juga semakin menegaskan Eropa tengah berada dalam krisis utang dan ketergantungan yang meningkat terhadap suntikan dana dari bank sentral Eropa atau European Central Bank (ECB).
"Prospek negatif outlook itu menunjukan ekonomi ke depan dan risiko keuangan di Italia dan wilayah Eropa," ujar keterangan tertulis Moody's seperti dikutip VIVAnews dari Reuters, Rabu, 5 Oktober 2011.
Moody's menilai ketidakpastian kondisi pasar dan risiko yang memburuk terhadap sentimen investor akan mambatasi akses negara-negara Eropa di pasar utang.
Bahkan Moody's memperkirakan peringkat surat utang Italia bisa saja bertransisi pada level lebih rendah jika tidak ada kepastian mengenai dukungan likuditas jangka panjang dari luar Italia.
Sebagai informasi, Italia saat ini mengalami berbagai masalah ekonomi yang bercampur aduk. Utang publik telah meningkat mencapai 120 persen dari produk domestik bruto (PDB). Kondisi itu diperparah dengan munculnya konflik di parlemen yang memunculkan peringatan bagi pasar keuangan.
Tidak Membantu
Keputusan Moody's menurunkan peringkat surat utang Italia ini cukup mengejutkan pasar keuangan Eropa. Alasannya, lembaga pemeringkat internasional ini sebelumnya menyatakan proses review kemungkinan penurunan peringkat utang Italia baru akan selesai dalam sebulan mendatang.
"Pengumuman ini tidak hanya mengejutkan tapi sama sekali tidak membantu situasi ekonomi Eropa," ujar Head of Equity Research Louis Capital di New York, Amerika Serikat, Robbert Van Batenburg.
Sementara itu, Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi menegaskan, keputusan Moody's menurunkan peringkat surat utang negaranya memang sudah diperkirakan sebelumnya.
Berlusconi menegaskan pemerintahnya bekerja dengan komitmen maksimal untuk membuat anggaran yang lebih objektif. Termasuk didalamnya, target Italia untuk membuat anggaran yang seimbang pada tahun 2013 yang sudah disetujui oleh komisi Uni Eropa.