- ANTARA/Prasetyo Utomo
VIVAnews - Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mengungkapkan nilai kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia hingga kuartal III-2011 turun sebesar 1,12 persen.
Hingga akhir September 2011, nilai kapitalisasi pasar BEI tercatat mencapai Rp3.210,81 triliun atau lebih rendah dari posisi akhir 2010 yang mencapai Rp3.247,10 triliun.
Namun, hingga perdagangan kemarin, Rabu 5 Oktober 2011, nilai kapitalisasi pasar BEI sudah anjlok di bawah Rp3.000 triliun, atau senilai Rp2.985 triliun.
Sementara itu, untuk pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG), Bapepam-LK mencatat, kinerja Bursa Efek Indonesia masih lebih baik dibandingkan negara lain di Asia. Namun, jika dibandingkan dengan Malaysia, IHSG tersungkur lebih dalam.
Sejak awal Januari hingga 5 Oktober 2011, IHSG tercatat telah mengalami penurunan sebesar 11,08 persen. Sementera itu, indeks bursa Malaysia hanya terkoreksi sebesar 9,4 persen.
"Dibandingkan dengan negara lain, kondisi kita tidak separah negara lain," kata Ketua Bapepam-LK, Nurhaida, dalam seminar Investor Summit and Capital Market Expo di Jakarta, Kamis, 6 Oktober 2011.
Nurhaida mengatakan, minat investor untuk mencari dana di pasar modal Indonesia juga tumbuh relatif baik. Sejak awal tahun hingga 30 September 2011, perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) mencapai Rp11,23 triliun dengan jumlah emiten sebanyak 13 perusahaan.
Sementara itu, emiten yang menggelar penawaran umum terbatas saham (rights issue) pada periode yang sama tercatat mencapai Rp31,99 triliun. "Dana yang dihimpun dari pasar modal terus naik dari tahun ke tahun. Hingga kuartal III-2011, nilai emisi efek di pasar modal telah mencapai Rp172,58 triliun," tuturnya. (art)