- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyatakan, jika tidak dikendalikan, konsumsi bahan bakar minyak bersubsidi dapat menembus 43,7 kiloliter.
"Dalam lima tahun terakhir, konsumsi Premium tiap tahun tumbuh delapan persen, sedangkan Solar enam persen," kata Dirjen Migas, Evita Legowo di Jakarta, Senin 10 Oktober 2011.
Evita menjelaskan, konsumsi BBM subsidi tahun ini diperkirakan mencapai 41 juta KL, atau melebihi kuota yang telah ditetapkan sebanyak 40,49 juta KL. Jika pada 2012 tidak melakukan sesuatu, BBM subsidi dapat mencapai 43,7 juta KL.
Dia menambahkan, pemerintah terus melakukan uji coba pengendalian BBM subsidi. Pada pekan ketiga Oktober 2011, Kementerian Energi akan memasang 250 alat pengendali BBM subsidi di angkutan umum dan tiga SPBU.
Terkait payung hukum pengendalian BBM subsidi, lanjut Evita, pemerintah sudah membuat draf revisi Peraturan Presiden Nomor 55 tahun 2005 dan PP Nomor 9 tahun 2006. "Kami sudah siapkan, tinggal masuk ke Setneg," katanya.
Evita berharap agar revisi Perpres ini bisa dikeluarkan pada akhir 2011 agar pengendalian BBM subsidi sudah dapat dilaksanakan pada 2012. (art)
Terpopuler: Catherine Wilson Malu sampai Atta Halilintar Kirim Doa
Round-up dari kanal Showbiz pada Jumat, 19 April 2024. Salah satunya tentang Catherine Wilson yang merasa malu karena mobil pemberian Idham Masse ditarik leasing.
