- VIVAnews/Adri Irianto
VIVAnews - Pemerintah menyatakan target penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) tetap menjadi pertimbangan pemerintah tahun ini. Hingga kini, pemerintah belum mengubah rencana apa pun terkait penerbitan surat utang tersebut yang jumlah brutonya diharapkan bisa mencapai Rp214 triliun.
"Saya harus katakan bahwa sekarang itu yang namanya rencana penerbitan sukuk, SBN, itu masih sesuai dengan rencana," ujar Menteri Keuangan Agus Martowardojo, saat ditemui usai rapat dengan Badan Anggaran DPR di Gedung DPR, Jakarta, Senin 10 Oktober 2011.
Namun, Agus mengaku, pemerintah tidak menutup kemungkinan terjadinya perubahan dari rencana tersebut pada suatu waktu. Terutama jika pemerintah menilai telah tejadi penurunan realisasi penyerapan.
"Kalau realisasi penyerapan tidak bisa baik, tentu kita akan pertimbangkan lagi," tuturnya.
Terkait penerbitan sukuk global yang rencananya dijalankan pemerintah, Menkeu mengatakan, kondisi pasar dan likuiditas menjadi pertimbangan untuk dilangsungkannya roadshow.
"Jika ternyata kondisi pasarnya tidak bagus dan situasi likuiditas kita longgar, kita tidak jadi," ungkapnya.
Jadi, Menkeu menegaskan, belum ada keputusan tentang perubahan target SBN ataupun penundaan penerbitan sukuk global. "Sampai kita lihat nanti posisi global, respons daripada market dan bagaimana likuiditas kita," terangnya. (art)