- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Ratusan petani kentang dari Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah, marah dan mendemo kantor Menteri Perdagangan untuk menghentikan impor kentang dan sayur. Gara-gara serbuan produk impor itu, harga kentang lokal anjlok.
"Kami menuntut Menteri Perdagangan menghentikan impor kentang," kata Koordinator Asosiasi Petani Kentang, M Mudasir kepada VIVAnews.com di sela aksi di depan kantor Mendag, Jalan Ridwan Rais, Jakarta, Selasa 11 Oktober 2011.
Petani kentang yang tergabung dalam Asosiasi Petani Kentang melakukan aksi di kantor Mendag, pagi ini. Setelah dari kantor Mendag, mereka juga melanjutkan aksi di depan Istana Negara dan di depan gedung DPR, Senayan.
Menurut pengakuan para petani, sejak pertengahan September, harga jual kentang di tingkat petani anjlok hingga lima puluh persen akibat serbuan kentang dari China dan Bangladesh. Harga normal kentang sebesar Rp5.500-6.000 per kilogram, anjlok menjadi Rp2.500-3.500 per kilogram. Penurunan harga itu membuat modal petani tidak kembali.
Mudasir melanjutkan, modal untuk satu hektare lahan kentang mencapai Rp54 juta. Biaya ini antara lain untuk menggarap lahan, membeli bibit, pupuk, dan pestisida. "Karena itu banyak petani yang terbelit utang," katanya.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menegaskan hingga saat ini pemerintah tidak membatasi impor kentang karena secara umum impor terjadi jika ada masalah produksi. "Tidak ada (pembatasan)," kata Mendag Mari Elka Pangestu.
Terkait impor kentang dan beberapa produk holtikultura yang memukul harga di tingkat petani, Mendag mengatakan akan mempelajari dan berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk menyikapi hal tersebut. (art)
5 Makanan yang Dianjurkan untuk Penderita Darah Tinggi, dari Buah Beri sampai Yogurt
Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, adalah kondisi medis yang umum di mana tekanan darah dalam arteri meningkat. Untuk mengurangi masalah ini, salah satunya makanan.
