Pengusaha Minta Kepastian Pengendalian BBM

SPBU Pertamina
Sumber :
  • VIVAnews/ Muhamad Solihin

VIVAnews - Pengusaha stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) berharap rencana pengendalian bahan bakar minyak (BBM) subsidi segera diputuskan. Sebab, bila pemerintah serius mengendalikan BBM subsidi itu pada 2012, pengusaha dapat secepatnya menyiapkan infrastruktur Pertamax dan Pertamax Plus.

"Kalau serius bisa saja --pengendalian BBM April 2012--, namun keputusannya harus bulan ini," kata Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi, Eri Purnomohadi, di Jakarta, Selasa 11 Oktober 2011.

Menurut Eri, agar pengendalian BBM subsidi berlangsung efektif, para pengusaha SPBU membutuhkan dana yang besar untuk investasi. Untuk itu, diharapkan adanya kepastian hukum aturan tersebut agar investasi para pengusaha SPBU jangan sampai mubazir.

"Ini investasi swasta, risiko ditanggung pengusaha swasta. Kalau gagal bayar dan rugi, pemerintah tidak ikut nanggung. Untuk itu, kami hanya butuh kepastian dan pasti kami dukung penuh --pengendalian BBM--," katanya.

Eri juga mengusulkan agar para pengusaha mendapatkan pinjaman bunga rendah, seperti diterapkan China. Bunga di Indonesia belum kompetitif karena mencapai 12 persen, sedangkan inflasi enam persen.

Pengusaha, dia menambahkan, juga membutuhkan kepastian kebijakan energi dalam jangka waktu lama. Sebab, Eri mendengar bahwa dalam 10 tahun mendatang infrastruktur gas akan digalakkan. "Jangan sampai kami bangun infrastruktur Pertamax, tapi disuruh bongkar lagi ganti gas," katanya.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina, Karen Agustiawan mengungkapkan, dibutuhkan dana Rp523 miliar untuk investasi SPBU berupa penambahan tangki penyimpanan, dispenser, dan kanopi Pertamax untuk 666 SPBU yang ada di Indonesia. (art)

Indonesia Bakal Jadi Basis Produksi Mobil Listrik Canggih
Fairuz A Rafiq dirawat di rumah sakit saat momen Lebaran

Fairuz A Rafiq Beberkan Kondisi Terkini Usai Dilarikan ke RS Bersama Buah Hati

Fairuz A Rafiq dengan sang buah hati, Eijaz beberapa waktu yang lalu dilarikan ke rumah sakit lantaran kondisi kesehatannya menurun.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024