Proyek Infrastruktur Bisa Atasi Dampak Krisis

jalan tol Bogor Outer Ring Road (BORR) di Kedunghalang, Bogor
Sumber :
  • Antara/ Jafkhairi

VIVAnews - Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara menyatakan, krisis Eropa dan Amerika Serikat dapat diantisipasi pemerintah melalui pembangunan proyek infrastruktur. Upaya itu diharapkan dapat meminimalisasi dampak krisis global terhadap ekonomi Indonesia.

"Misalnya saja, proyek kereta bandara senilai Rp10,7 miliar yang melewati Pluit dan Kapuk. Itu sebagai antisipasi krisis agar daya saing tetap tinggi," kata Deputi Usaha Bidang Logistik dan Infrastruktur Kementerian BUMN, Sumaryanto Widayatin, dalam Media Gathering 'Dampak Krisis Ekonomi Eropa terhadap Kinerja BUMN' di Hotel Aryaduta, Jakarta, Selasa 11 Oktober 2011.

Dalam menghadapi krisis ini, Sumaryanto menambahkan, yang terpenting adalah nilai tambah, yakni pembangunan infrastruktur ke depan segera diselesaikan. "Misalnya jalan tol daerah dan nasional, maupun proyek-proyek infrastruktur lainnya," tuturnya.

Dia melanjutkan, program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi (MP3EI) serta skema kerja sama pemerintah dan swasta (Public Private Partnership/PPP) juga menjadi salah satu solusi menghadapi krisis global.

Proyek infrastruktur, Sumaryanto melanjutkan, selain dapat menahan laju dampak krisis, juga sebagai salah satu solusi investasi agar sektor swasta bisa membantu negara agar tidak terkena dampaknya. "Dengan adanya PPP, itu artinya investor sudah percaya untuk berinvestasi di Indonesia," kata dia.

Selain itu, menurut dia, krisis yang terjadi di Eropa saat ini pernah dialami Indonesia beberapa waktu lalu dan sudah terbukti bahwa bangsa ini dapat melewatinya.

Luar Dalam Bulan Akhirnya Terkuak

"Untuk itu, kita nggak boleh nggak punya dana tunai. Kita harus punya cash flow. Sebab, dalam situasi krisis, cash is the king untuk bisa mengantisipasi," ungkap Sumaryanto.

Sumaryanto kembali menegaskan bahwa krisis Eropa hanya berdampak kecil terhadap infrastruktur. "Yang basic, infrastruktur tidak kena dampak serius, malah misalnya, bisnis airlines semakin makmur," ujarnya.

Bahkan, dia melanjutkan, meski sejumlah ekonom mengatakan bahwa Indonesia akan terkena dampak dari krisis tersebut, tetapi kemungkinannya sangat kecil. Sebab, salah satunya, karena tingkat konsumsi di Indonesia cukup besar.

"Karena punya konsumsi dan spending yang tinggi, sehingga dampaknya cukup kecil, karena konsumsi bisa diandalkan," kata dia.

Jokowi Didampingi 2 Menteri dari PDIP ke BSD, Hadiri Acara Ini

Terbukti, ujar Sumaryanto, meski krisis, orang tetap berbelanja sebanyak-banyaknya. Artinya, mereka tentunya punya uang banyak. (art)

Toyota Starlet

Toyota Starlet Bakal Dihidupkan Lagi sebagai Mobil Listrik, Begini Tampangnya?

Mobil hatchback legendaris Toyota Starlet dikabarkan akan kembali dihidupkan kembali. Namun, kabarnya pabrikan asal Jepang itu akan jadikan Starlet sebagai mobil listrik.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024