- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Wakil Ketua DPR RI, Priyo Budi Santoso, menyatakan foto Presiden SBY yang tidak terpampang di ruang sidang paripurna tidak perlu dipermasalahkan. Sebab, memang tidak pernah ada foto presiden dipasang ruang sidang paripurna.
"Baik sidang MPR pada zaman Bung Karno, Pak Harto, dan Presiden-presiden setelahnya itu memang rupanya Garuda Pancasila sendirian, tidak ada Presiden dan Wakil Presiden. Termasuk di Gedung Sidang Paripurna DPR," ujar Priyo di DPR RI, Jakarta, Selasa 11 Oktober 2011.
Hal itu disadari Priyo setelah menanyakan kepada Sekretariat Jenderal DPR. "Ternyata, saya baru tersadar, Wakil Sekjen katakan sejak semula tidak didesain kecuali ada Garuda Pancasila," kata Priyo.
Namun, lanjut Priyo, foto para presiden RI dipasang di pilar-pilar lobi Gedung Nusantara III DPR dalam ukuran besar. "Foto Presiden dan mantan Presiden terpampang anggun di pilar-pilar gedung di mana kami berkantor," kata Priyo.
Sementara itu, tambah Priyo, foto para Ketua DPR/MPR sejak periode awal hingga yang sekarang justru tidak dipajang. Oleh karena itu, sebaiknya soal foto Presiden SBY yang tidak ada di Ruang Rapat Paripurna tidak perlu dibesar-besarkan. "Itu tidak perlu di permasalahkan," kata Priyo.
"Saya kira di persidangan sudah didesain seperti itu. Saya yakin Presiden pun tidak perlukan itu," kata Priyo.
Dengan demikian Priyo menegaskan bahwa memang tidak pernah terjadi foto Presiden SBY diturunkan di Ruang Rapat Paripurna. "Tidak pernah ada diturunkan. Memang tidak seperti itu," kata Priyo.
Alasannya? "Dari sononya. Nggak ngerti saya," kata Priyo.
Namun, Priyo menambahkan, foto Presiden SBY dan Wakil Presiden Boediono terpasang di ruang kerjanya. "Di kamar kerja saya itu ada," kata Priyo. (sj)
