Gangguan BlackBerry Kian Mendunia

Kantor pusat RIM, produsen BlackBerry di Kanada
Sumber :
  • rim.com

VIVAnews - Rangkaian kegagalan dalam jaringan khusus milik Research In Motion telah mengganggu layanan BlackBerry pada jutaan pelanggan di seluruh dunia. Setelah dikabarkan gangguan melanda pengguna di benua Eropa, Timur Tengah, Afrika serta di India, kini gangguan melebar.

Pengguna BlackBerry di Brazil, Chile, dan Argentina juga kini merasakan gangguan yang merugikan itu.

“Delay pada layanan messaging dan browsing telah terjadi, itu diakibatkan oleh kegagalan switch utama di dalam infrastruktur RIM,” sebut RIM dalam keterangan resminya.

Dikutip dari Reuters, 12 Oktober 2011, layanan BlackBerry milik RIM sejak lama telah diandalkan oleh para eksekutif dan politisi yang mengandalkan keamanan dan kehandalan jaringan itu untuk mengantarkan email dan pesan lainnya ke pekerja mobile.

Perusahaan asal Kanada itu mengelola layanan mereka lewat server yang dipasang di dalam perusahaan dan terhubung ke jaringan khusus melalui sambungan milik operator nirkabel.

“Meski sistem sudah didesain untuk beralih ke switch cadangan jika terjadi kegagalan, tetapi ternyata pada kegagalan ini sistem tidak berfungsi seperti semestinya,” kata RIM.

Seharusnya, jika terjadi kegagalan pada sistem utama, maka layanan akan secara otomatis beralih ke server cadangan.

RIM sendiri telah menggelar sejumlah pusat operasi jaringan, termasuk satu di kantor pusat mereka di Waterloo, Ontario, Kanada dan satu lagi di selatan Inggris. Server ini mengelola data dalam jumlah yang sangat besar dan terus mengalir melintasi jaringan tersebut.

RIM menyebutkan, kini mereka tengah berupaya untuk membersihkan sisa-sisa data dalam jumlah besar dan mengembalikan layanan secepatnya. “Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini dan akan terus menginformasikan setiap kemajuan pada pengguna,” sebut RIM.

Biasanya Kalem, Ternyata Beby Tsabina Bisa Juga Jadi Anak Motor
Prof Raymond Tjandrawinata.

Prof Raymond Tjandrawinata Raih Top 3 Peneliti Bidang Farmasi di Indonesia

Guru besar dan peneliti di Fakultas Bioteknologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya tersebut, telah menjelajahi dunia sains hingga negeri Paman Sam.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024