- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Di tengah mudahnya bank-bank asing menjalankan operasional bisnisnya di Indonesia, PT Bank Mandiri Tbk hingga saat ini masih kesulitan untuk membuka layanan perbankan di beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Vietnam, dan Singapura.
Bahkan, untuk membuka mesin anjungan tunai mandiri (ATM), otoritas bank sentral di sebuah negara mengenakan peraturan yang membatasi operasional perusahaan.
“Kami berencana mengirimkan surat kepada otoritas moneter di Singapura. Selain itu, kami mengajukan permintaan agar dari kondisi sekarang yang masih dibatasi, menjadi lebih longgar. Kami akan dorong tahun ini untuk persetujuan izin prinsip," kata Direktur Utama Bank Mandiri, Zulkifli Zaini, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu 12 Oktober 2011.
Zulkifli mengungkapkan, kendala pembukaan kantor cabang di Singapura muncul karena peraturan ketat yang diterapkan otoritas bank sentral setempat. Sebagai contoh, Singapura hanya memperbolehkan bank asing membuka satu kantor. Bahkan, Singapura melarang bank asing menerima tabungan dari warga negara Singapura dan larangan mengoperasikan mesin ATM sendiri.
Kondisi yang relatif sama juga ditemukan Bank Mandiri ketika berencana membuka kantor cabang di Malaysia. Di negara tersebut, otoritas setempat mewajibkan bank asing untuk meningkatkan modal perusahaan dalam waktu relatif singkat.
Zulkifli mengungkapkan, modal usaha bank di Malaysia ditetapkan sebesar 100 juta ringgit. Namun, dalam waktu lima tahun, perbankan asing harus bisa menaikkan modal perusahaan menjadi 300 juta ringgit. "Persyaratan itu memberatkan kami," kata dia.
Selain masalah modal, Bank Mandiri juga mengungkapkan otoritas bank sentral Malaysia hanya mengizinkan bank asing untuk membuka kantor cabang maksimal sebanyak 12 kantor. Rinciannya, sebanyak dua kantor cabang di kota besar, dua cabang di pinggir kota, dan delapan cabang mikro.
Perihal pemasangan mesin ATM, bank sentral Malaysia hanya mengizinkan bank asing memiliki mesin tersebut di dalam kantor dan dilarang mengoperasikan mesin ATM di areal publik.
"Meskipun nantinya boleh mengajukan penambahan cabang, tapi dari pihak Malaysia belum ada kepastiaan hingga saat ini," kata Zulkifli.
Kendati menghadapi kendala pembukaan kantor cabang di negara-negara tetangga, Bank Mandiri masih memiliki rencana membuka kantor cabang di Vietnam dan Shanghai, China.
"Kami tetap berharap bisa membuka cabang di Shanghai tahun ini,” ujar Zulkifli.
Seperti diketahui, Bank Mandiri telah memantapkan posisinya untuk menjadi bank nasional yang pertama kali melebarkan sayap bisnisnya ke luar negeri. Salah satu upaya yang dilakukannya adalah dengan membuka kantor cabang di sejumlah negara di Asia. (art)
Verrell Bramasta Berharap Prabowo-Gibran Lebih Fokus Pada Kemajuan Anak Muda
Aktor sekaligus caleg Verrell Bramasta menilai, bahwa Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai pemimpin negara yang bisa mewujudkan harapan dari kalangan muda.
