- Antara/ Rosa Panggabean
VIVAnews – Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Tjahjo Kumolo, menyatakan ada 6 calon pimpinan KPK yang sedang dipertimbangkan partainya untuk dipilih. Ia menegaskan, pilihan tersebut dibuat berdasarkan penilaian uji kepatutan dan kelayakan, serta hasil lobi dengan fraksi lain.
“Kami ambil dan kami pegang 6 nama. Tinggal nanti mendengar, melirik, melobi-lobi partai lain. Tidak mungkin kami putuskan sendirian,” ujar Tjahjo di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis 13 Oktober 2011. Lanta siapa saja keenam nama calon pimpinan KPK yang sudah dikantongi PDIP?
Tjahjo menyatakan belum bisa memaparkannya kepada publik. “Saya belum bisa menyampaikan nama-nama itu. Anda harus paham bahwa PDI Perjuangan bukan mayoritas. Jadi tentu kami juga perlu melihat, melirik, dan mendengar apa kepentingan fraksi lain. Tidak mungkin kami kemudian ngotot sendiri,” jelas Tjahjo.
Sekjen PDIP itu menambahkan, fraksinya akan memilih yang terbaik di antara capim KPK hasil seleksi pemerintah yang diajukan kepada DPR. “Fraksi ingin obyektif memilih nama-nama hasil seleksi pemerintah. Tentu kami pilih yang terbaik,” kata Tjahjo.
Kriteria pimpinan KPK ke depan, menurut Tjahjo, adalah yang siap mendukung penguatan peran KPK dalam pencegahan korupsi, dan tidak memiliki kecenderungan penanganan kasus secara tebang pilih.
“Yang penting, penguatan sistem soal pencegahan. Soal penanganan proaktif, saya rasa KPK tidak ada masalah. Jadi KPK ke depan harus menjadi penegak hukum yang berkeadilan, sehingga jangan sampai ada kesan tebang pilih,” ujar Tjahjo.
Soal polemik 8 atau 10 calon pimpinan KPK yang harus diajukan ke DPR, menurut Tjahjo, sebaiknya pemerintah mengikuti aturan yang sudah tertera dalam undang-undang.
“Kami tidak mau terjebak dikotomi 8 atau 10. Tapi apapun yang diputuskan dan dilakukan oleh DPR, prosesnya harus sesuai dengan undang-undang. Kalau undang-undang mengatakan eksplisit 10, apa sih sulitnya itu dipenuhi?" kata Tjahjo. (umi)
Aniaya Pecalang di Bali, Polisi Tangkap Dua Bule Amerika
Polisi menangkap dua turis asing berkewarganegaraan Amerika yang melakukan penganiayaan terhadap pecalang di Bali
