- Vibiznews.com
VIVAnews- Kepala ekonom Standard Chartered Bank Fauzi Ikhsan memprediksi Bank Indonesia akan kembali menurunkan BI rate hingga enam persen pada akhir tahun ini untuk mengantisipasi dampak krisis global pada 2012.
Fauzi Ikhsan mengatakan penurunan BI rate ini tidak pernah diprediksi oleh pelaku pasar yang memperkirakan BI rate dipertahankan pada 6,75 persen sampai akhir tahun ini.
"BI khawatir bahwa dampak krisis global akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia makanya diturunkan untuk menopang investasi," katanya di Jakarta, 13 Oktober 2011.
Menurutnya turunnya BI rate sebesar 25 basis poin ini tidak akan berpengaruh banyak kepada investasi. Sehingga ia memperkirakan BI Rate bisa turun menjadi 6 persen pada akhir tahun ini atau triwulan pertama 2012. "Karena itu akan lebih terasa ke sektor riil,"katanya.
Selain menurunkan BI rate, lanjutnya, Ia menyarankan agar BI juga menurunkan giro wajib minimum (GWM) sebagai amunisi Bank untuk meningkatkan investasi.
Seperti diketahui, Bank Indonesia beberapa waktu lalu telah menurunkan BI rate 25 basis poin dari 6,75 persen menjadi 6,5 persen. Selain itu Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) juga menurunkan tingkat suku bunga simpanan yang dijamin dari 7,25 persen menjadi 7 persen untuk Rupiah dan 2,75 persen menjadi 2 persen untuk valuta asing. (eh)