Menteri Perdagangan:

Impor Kentang Sudah Koordinasi dengan Menko

Sayuran
Sumber :
  • dok. Corbis

VIVAnews - Kementerian Perdagangan berjanji akan melindungi produk lokal terkait banyaknya produk impor yang masuk ke Indonesia termasuk garmen dan hortikultura.

"Kita ada safeguard, trade equipment, ada dumping, dan sudah ada penyempurnaan dari pengaturan mengenai safeguard dan dumping," kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis, 13 Oktober 2011.

Mendag berharap, aturan perlindungan itu bisa lebih cepat dilakukan dan diputuskan. Selama ini diakui masih banyak sejumlah masalah di dalam aturan tersebut yang harus segera diputuskan.

Drama Korea Crash Akan Tayang Perdana di Disney+ Hotstar pada 13 Mei 2024

"Meski diinvestigasi sudah selesai, keputusannya agak lama diimplementasi dengan peraturan yang baru," kata dia.

Penyempurnaan yang dilakukan, kata Mendag, yaitu dari segi waktu, sehingga bisa tepat waktu dalam melakukan keputusannya. "Tentu bisa dilihat apa yang kita lakukan selama ini, banyak investigasi yang sudah dilakukan, termasuk untuk garmen," tutur Mendag.

Terkait banyak keluhan dari petani kentang dengan adanya impor dari China dan Bangladesh, Mendag mengatakan kebijakan importasi sudah dikoordinasikan di bawah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

"Intinya kami sudah ada koordinasi di bawah Kementerian Perekonomian, bagaimana impor dari produk hortikultura termasuk kentang, itu adalah turunan atau amanah dari produk hortikultura," kata Mendag.

Impor hortikultura, dia menjelaskan, adalah bagian dari undang-undang yang mengatur tentang kebijakan impor dan hingga saat ini koordinasi mengenai kebijakan itu masih terus dilaksanakan. "Jadi, ini bagian dari UU, kami tunggu saja hasil dari koordinasi itu," kata Mendag.

Data yang dimiliki oleh Serikat Petani Indonesia menunjukkan, Indonesia selama ini banyak melakukan perdagangan produk hortikultura. Pada 2010, total ekspor tomat Indonesia mencapai 1.656 ton, sedangkan impor mencapai 10.429 ton.

Sementara itu, total ekspor bawang merah diperkirakan mencapai 13.871 ton dan impor 64.247 ton.

Meninggalnya Babe Cabita Ternyata Bikin Para Sahabat Iri, Kok Bisa?

Selain kedua produk tersebut, Indonesia juga mengekspor bawang putih sebanyak 216 ton, lebih rendah dibandingkan impor sebanyak 367 ribu ton. Untuk komoditas buncis, Indonesia mengekspor sebanyak 924 ton dengan impor mencapai 7.751 ton.

Terakhir, Indonesia diketahui mengekspor beras premium hingga Agustus 2011 sebanyak 2.000 ton. Angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan impor beras yang sudah mencapai 1,8 juta ton. (art)

Unilever Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 1,4 Triliun Kuartal I-2024
Wakil wali Kota Depok Imam Budi Hartono

Depok Masuk Aglomerasi DKJ, Wakil Wali Kota: Semoga Lebih Banyak Positifnya

Daerah aglomerasi Jabodetabekjur diharapkan akan banyak pengaruh terhadap pembangunan di Depok.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024