Pertamina Minta Merpati Lunasi Utang Avtur

Pesawat Merpati
Sumber :
  • merpatikualalumpur.wordpress.com

VIVAnews - PT Pertamina (perseroan) meminta PT Merpati Nusantara Airlines segera melunasi utang avtur senilai Rp256,78 miliar dan US$700 ribu, belum termasuk denda dan bunga.

Menyongsong Revolusi Pendidikan, Workshop Daring tentang Etika dan Budaya Digital

Avtur yang belum dibayar itu merupakan pengambilan pada 2006-2007 senilai Rp212 miliar sebagai utang tahap I. Untuk utang tahap II, diambil setelah periode itu senilai Rp44,2miliar dan US$700ribu.

"Utang tersebut juga belum diakumulasikan dengan utang berjalan yang menurut catatan Pertamina terhitung hingga 15 Oktober 2011 pukul 00.00 WIB sebesar Rp3,83 miliar dan US$104.163,65. Ini belum memperhitungkan pengambilan avtur pada hari Sabtu dan Minggu," kata Corporate Communication Pertamina Mochamad Harun dalam rilisnya, Sabtu 15 Oktober 2011.

Harun menuturkan, pihak Merpati tidak mematuhi komitmen untuk mencicil utang sesuai kesepakatan. Sebab itu, pihaknya menyetop pasokan avtur di sejumlah bandara.

"Sehubungan dengan dihentikannya pelayanan kepada Merpati di lokasi bandara Juanda-Surabaya dan Hasanuddin-Makasar, Pertamina menyesalkan langkah tersebut harus tempuh, mengingat Merpati tidak menghormati komitmen mencicil utang yang telah disepakati bersama hingga saat ini," ujarnya.

Harun mengungkapkan, Pertamina sudah memperlakukan Merpati secara dengan tidak membebankan deposit sebelum ambil avtur. Perlakuan khusus itu merupakan bentuk dukungan Pertamina dalam meringankan beban maskapai itu.

"Dalam melakukan kegiatan bisnis bahan bakar penerbangan Pertamina menerapkan sistim deposit, sehingga maskapai yang menebus avtur akan dipotong dari deposit tersebut. Namun untuk Merpati, hal tersebut dikecualikan untuk menjaga kegiatan operasional Merpati sebagai dukungan Pertamina dalam meringankan beban Merpati Nusantara Airlines," ujarnya.

Harun menuturkan, mekanisme penyelesaian utang Merpati ini telah ditempuh melalui PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) yang bersedia memfasilitasi utang I dan II agar kewajiban Merpati dapat diselesaikan. Namun, hingga kini Pertamina belum mendapatkan penjelasan maupun realisasi atas rencana penyelesaian utang Merpati.

Berdasarkan kesepakatan yang ditandatangani Merpati, PPA, dan Pertamina pada 18 Agustus lalu, pembayaran atas pengambilan avtur mulai 5 September tidak lagi difasilitasi dan dijamin PPA, melainkan akan dibayar langsung Merpati menggunakan mekanisme cash basis, sehingga penjaminan PPA tersebut hanya untuk utang Tahap I dan II dan belum termasuk utang yang terjadi periode 5 September -15 Oktober 2011 maupun utang untuk pengambilan berikutnya. (umi)

Hipmi Sebut Capaian Ekonomi Kuartal I Jadi Modal Baik Hadapi Tantangan Global
Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Arya Sinulingga, di HK Tower, Jakarta, Selasa, 7 Mei 2024

Konsolidasi BUMN Karya Ditarget Rampung September 2024, Ini Tujuannya

Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga mengatakan, konsolidasi sejumlah BUMN infrastruktur atau BUMN karya bakal berdampak positif.

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024