- ANTARA/Widodo S. Jusuf
VIVAnews - Dahlan Iskan kini resmi menjabat sebagai menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang baru menggantikan pejabat lama Mustafa Abubakar. Penunjukan mantan direktur utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) itu diharapkan bisa membawa perubahan yang positif bagi Kementerian BUMN.
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, Sofyan Basir, menilai Dahlan Iskan memiliki latar belakang pengusaha dan mengerti persis permasalahan di dunia bisnis. Tak hanya industri riil, mantan chief executive officer (CEO) Jawa Pos itu juga dianggap mengetahui persis dunia perbankan.
"Pak Dahlan punya latar belakang pengusaha yang bagus dan dia paham betul mengenai kendala di dunia bisnis," ujar Sofyan di kantor Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu, 19 Oktober 2011.
Hal senada juga diungkapkan Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk, Iqbal Latanro, yang menilai sosok Dahlan memiliki latar belakang bisnis yang baik. Bahkan, Iqbal yakin dengan kepemimpinan Dahlan Iskan sebagai orang nomor satu bagi 141 perusahaan milik pemerintah.
“Tentunya, kami punya harapan yang tinggi dan dia punya background bisnis yang baik. Ke depan, kami berharap budaya korporasi dapat lebih menonjol dan berkembang,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk, Gatot Mudiantoro Suwondo berpendapat, terpilihnya Dahlan Iskan sebagai menteri BUMN diharapkan akan memperbaiki mekanisme korporasi di lingkungan perusahaan pemerintah.
"Jelas dikatakan Pak Dahlan bahwa intervensi akan dikurangi, saya kira itu sudah jelas," papar Gatot.
Dia juga berharap Kementerian BUMN di bawah menteri yang baru tidak akan menaikkan persentase dividen yang harus dibayar oleh perbankan milik pemerintah. "Menurut saya, yang tahu pembagian dividen adalah direksi bank itu sendiri," tuturnya.
Namun, saat ditanya berapa persentase ideal dividen bagi perbankan BUMN, Gatot enggan untuk menyebutkannya. (art)