- ANTARA/Maha Eka Swasta
VIVAnews -- Senin malam 16 Oktober 2011, lepas Isya, Lukman Abdurrahman berjalan-jalan di sekitar Hotel Andalus, tempatnya menginap selama di Madinah. Sambil merokok, ia melihat-lihat toko arloji.
Saat itu, penampilan pria 55 tahun tersebut santai. Memakai kemeja lengan pendek warna hitam dan sarung. Karena lokasi tak jauh dari pondokan, ia merasa tak perlu membawa tas identitas haji.
Tipa-tiba, tanpa peringatan, dua orang Saudi berbaju terusan putih dan bersorban merah menyergapnya. Karena tak bisa berbahasa Arab, ia tak tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi. Belakangan, Lukman baru tahu mereka adalah personel intelijen polisi.
"Saya mau balik ke hotel tidak boleh. Akhirnya saya ikut saja karena saya kira mau dikasih uang," kata Lukman, seperti dimuat situs Kementerian Agama, Rabu 19 Oktober 2011.
Namun bukan uang yang ia dapat, melainkan borgol di kedua kakinya hingga tak bisa berjalan. Belenggu terpasang di kakinya hingga pukul 02.00, Selasa dini hari. Saat itu, Lukman mengira akan dibuang ke suatu tempat.
Menurut Kasi Pengamanan (PAM) kantor misi haji Madinah, M Yahdi, penangkapan Lukman adalah atas dasar prasangka polisi Arab. Karena kondisi fisiknya yang hanya memiliki satu tangan. Polisi Saudi mengira dia adalah pengemis atau bekas pencuri. "Polisi main sapu, lalu membawa Pak Idris ke semacam dinas sosial," ujar dia.
Penangkapan Lukman baru terkuak ketika aparat Saudi mengontak kantor misi haji Selasa sore ini. Rupanya petugas melihat gelang identitas jamaah haji di tangan Idris. Gelang itu menjadi penyelamatnya.
Lantas, petugas haji langsung mencari paspor Lukman dan membawanya, untuk membuktikan bahwa dia benar jemaah haji, bukan pengemis, apalagi pencuri yang pernah dihukum potong tangan.
Perawakan Lukman yang tinggi dan berkulit hitam juga jadi sumber prasangka. "Mungkin perawakan Pak Idris tidak meyakinkan sebagai orang Indonesia, dikira Senegal atau dari mana," ujar Yahdi, seraya menyarankan agar Idris memakai baju putih saja. (umi)
Terpopuler: Tentang Nafkah Anak Laki-laki yang Sudah Baliqh sampai Masalah Obat Kuat
Round-up dari kanal Lifestyle pada Jumat, 26 April 2024. Salah satunya tentang penjelasan dokter Boyke tentang obat kuat yang tidak bereaksi.
