20-10-47: Gerakan Anti Komunis di Hollywood

Charlie Chaplin
Sumber :
  • filmreference

VIVAnews - Pada 64 tahun yang lalu , Kongres Amerika Serikat (AS) membentuk panitia khusus (pansus) untuk menyelidiki pengaruh komunis di pusat industri perfilman Hollywood. Pansus ini dibentuk saat AS mulai terlibat dalam persaingan ideologis secara terbuk dengan Uni Soviet pasca Perang Dunia Kedua, yang dikenal dengan Perang Dingin.

AS saat itu berupaya menebarkan pengaruh liberalisme, sedangkan Soviet gigih menanamkan benih-benih komunisme di penjuru dunia. Menurut laman The History Channel, kubu politisi konservatif di AS pasca Perang Dunia Kedua mencurigai pengaruh komunisme dalam industri film di Hollywood.

Maka, pada Oktober 1947, Pansus Kegiatan Non-Amerika bentukan Kongres (HUAC) mulai memanggil para pelaku bisnis film di Hollywood. Mereka disodori pertanyaan kunci "Apakah kamu adalah atau pernah menjadi anggota Partai Komunis?"

Entah karena takut atau dilanda patriotisme yang menggebu-gebu, sejumlah tokoh kondang Hollywood saat itu, seperti sutradara Elia Kazan, aktor Gary Cooper, Robert Taylor, dan pemilik studio seperti Walt Disney dan Jack Warner, dikabarkan memberi Pansus sejumlah nama kolega mereka yang dicurigai sebagai komunis.

Kelompok yang menamakan diri "Hollywood Sepuluh" menolak penyelidikan Pansus karena dianggap ilegal dan melanggar hak-hak yang diatur dalam Amandemen Pertama Konstitusi AS. Para aktivis yang tidak disebutkan namanya itu justru dituduh mengganggu investigasi dan harus mendekam di penjara.

Saat itu, sebanyak 325 orang dari berbagai profesi, mulai dari penulis naskah, aktor, hingga sutradara, masuk dalam "daftar hitam" Hollywood karena dianggap sebagai komunis. Mereka, termasuk komedian Charlie Chaplin, akhirnya sulit mencari nafkah di Hollywood dan terpaksa pindah ke tempat lain.

Pada awal dekade 1960-an, seiring dengan memudarnya pengaruh senator anti komunis Joseph McCarthy, Hollywood perlahan-lahan menghapus pemberlakuan daftar hitam dan pansus anti komunis akhirnya dibubarkan. 

Gak Betah Jadi Duda, Anwar Fuady Bakal Nikah Lagi di Umur 77 Tahun
Ilustrasi Demam Berdarah Dengue (DBD)

Waspada! DBD di Indonesia Melonjak Hampir 3 Kali Lipat pada Kuartal I 2024

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terjadi di Indonesia pada kuartal I tahun 2024. Hingga Maret 2024, terdapat 43.271 orang yang menderita DBD dan 343 jiwa meregang nyawa.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024