Khawatir Krisis Eropa, Bursa Regional Jatuh

Sumber :
  • REUTERS/ Toru Hanai

VIVAnews - Bursa Asia hari ini berguguran setelah para investor mewaspadai risiko dari pertemuan para pemimpin Eropa yang akan berlangsung pada akhir pekan ini. Investor menilai risiko terhadap aset di luar negeri akan meningkat sehingga mereka beralih mencari obligasi pemerintah sebagai safe heaven.

Seperti dikutip VIVAnews dari reuters, Kamis, 20 Oktober 2011, disebutkan  upaya pencegahan krisis surat utang Eropa saat ini mengalami kemacetan setelah Paris dan Berlin berbeda pandangan dalam rencana meningkatkan dana bailout. Presiden Prancis Nicholas Sarkozy kemarin mengatakan keprihatinan mengenai perkembangan yang bisa dihasilkan dalam pertemuan pemimpin Eropa Minggu mendatang.

Padahal, investor selama ini mencari detil dari pertemuan yang rencananya akan menghasilkan upaya penyelamatan Eropa dari krisis utang. Perhatian utama investor adalah dana talangan yang digunakan pemerintah untuk menjamin surat utang pemerintah.

Pertemuan itu juga diharapkan menyetujui langkah rekapitalisasi perbankan Eropa. Namun Financial Times memperkirakan rencana memperkuat sistem perbankan Eropa akan gagal di tengah ekspektasi pasar.

Indeks MSCI Asia, diluar Jepang, tercatat mengalami penurunan 0,6 persen, dengan pemicu dari sektor bahan baku yang menurun 1,5 persen.

Indeks Nikkei Jepang tercatat melemah 1,5 persen ke level 8.742,57, Hang Seng Hongkong turun 3,5 persen ke level 18.219,73, sementara Kospi Korea Seltan juga turun 1,5 persen menuju 1.836,87.

Indeks MSCI Dunia sendiri mengalami penurunan 0,3 persen pada level 297,88. Sementara bursa saham Amerika Serikat pada penutupan perdagangan kemarin ditutup melemah sebagai dampak dari sentimen laporan Federal Reserves Beige Book yang menyarankan prospek ekonomi AS bakal suram pada bulan September.

Indeks Dow Jones tercatat turun 2,1 persen ke level 11.397, Indeks Standar & poor's turun 1,9 persen, dan Nasdaq juga turun 2 persen.(np)

Kubu Prabowo-Gibran Sebut Pemilu Ulang Tak Ada di UU
Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia

KPU Jamin Netralitas Pemilu, Sudah Diawasi Presiden dan DPR

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia menjamin netralitas sebagai penyelenggara dalam memverifikasi partai politik sebagai peserta pemilu 2024.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024