- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengumumkan realisasi penanaman modal pada kuartal III-2011 mencapai Rp65,4 triliun atau naik 15,3 persen dibanding tahun lalu.
"Jika kita lihat dari target investasi 2011 yang mencapai Rp240 triliun, periode Januari-September telah mendapatkan Rp181 triliun atau tercapai 75,4 persen," kata Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM, Azhar Lubis, dalam keterangan pers di kantor BKPM, Jakarta, Kamis, 20 Oktober 2011.
Dengan perolehan selama kuartal III-2010 tersebut, realisasi investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA) sepanjang Januari-September 2011 telah mencapai Rp181 triliun atau meningkat 20,9 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp149,6 triliun.
Jika dilihat dari sumber dana investasi, BKPM mencatat terjadi peningkatan investasi PMDN pada periode kuartal III-2011 sebesar 14,5 persen. Jika setahun sebelumnya, investor lokal membenamkan dana sebesar Rp16,6 triliun, tahun ini meningkat menjadi Rp19 triliun.
Kenaikan juga terjadi pada realisasi investasi pemodal asing. Tercatat, realisasi investasi PMA pada kuartal III-2011 naik 15,7 persen menjadi Rp46,4 triliun dari sebelumnya Rp40,1 triliun.
"Di tengah gejolak ekonomi dunia yang penuh dengan ketidakpastian yang terjadi di Eropa dan Amerika, kita masih mencatat pertumbuhan realisasi investasi pada periode Januari-September 2011. Ini terlihat jika dibanding dengan periode yang sama tahun lalu," kata Azhar.
BKPM berharap, meningkatnya realisasi investasi selama periode kuartal III itu akan meningkatkan penyediaan lapangan kerja langsung, sehingga menurunkan tingkat pengangguran. "Selain itu dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata dia. (art)
Istri Bintang Emon Positif Narkoba Gegara Obat Flu, Begini Penjelasan Ahli
Terkait kasus yang dialami oleh Alca Octaviani, ada 2 jenis obat yang telah ia konsumsi di antaranya adalah obat actifed yang mempunyai kandungan pseudoephedrine.
