Hakim Syarifuddin Tanya Uang Asing ke KPK

Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Syarifuddin Umar Diperiksa KPK
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - Terdakwa suap Hakim Syarifuddin Umar, mempertanyakan uang asing yang disita penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi. Uang asing itu ikut disita saat KPK menangkap dirinya di kediamannya pada Juni lalu.

Menurut Syarifuddin, dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum sama sekali tidak menyinggung perihal mata uang asing. Padahal, uang tersebut juga yang ikut disita bersama uang Rp250 juta.

"Jadi, saya tanyakan uang asing yang tidak tercantum dalam dakwaan, di mana sekarang? Saya minta majelis hakim tanyakan ke penuntut umum, di mana uang-uang asing itu berada?" kata Syarifuddin di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis 20 Oktober 2011.

Ia pun menyesalkan penyitaan uang asing oleh KPK yang diambil di rumahnya tanpa mencantumkan berita acara penggeledahan dan tanpa rekonstruksi. Dalam dakwaan jaksa, dia melanjutkan, hanya berkutat pada persoalan uang Rp250 juta yang diduga suap.

"Persoalannya adalah tidak dicantumkan uang asing dalam surat dakwaan. Uang asing yang diambil tanpa BAP (Berita Acara Pemeriksaan) penggeledahan dan tidak ada rekonstruksi, jadi ini adalah bentuk perampokan yang dilakukan KPK," ujarnya.

Dengan tidak dicantumkan uang asing dalam surat dakwaan tersebut, Syarifuddin lantas mempertanyakan dakwaan jaksa. Apakah artinya nanti dalam persidangan dirinya akan dibebankan pembuktian terbalik terkait asal uang tersebut.

Kronologi Siswi SMAN 1 Cisaat Meninggal Dunia saat Jalani Seleksi Paskibra

"Apakah saya akan dibebankan pembuktian terbalik, karena uang-uang asing ini belum didakwakan," ungkapnya.

Hakim Syarifuddin tertangkap tangan oleh penyidik KPK pada Juni lalu di rumahnya, kawasan Sunter, Jakarta Utara. Saat penangkapan, penyidik menyita uang tunai Rp250 juta, US$116.128, Sin$245 ribu, serta belasan ribu uang Kamboja dan Thailand. (art)

Sebuah rumah di Bangkalan hancur usai petasan meledak, tiga orang jadi korban.

Rumah di Bangkalan Hancur Usai Petasan Meledak, 3 Orang Jadi Korban

Sebuah rumah di Desa Sembilangan, Kabupaten Bangkalan, Madura, hancur usai petasan meledak pada Jumat petang 19 April 2024. Ledakan mercon diketahui melukai tiga orang.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024