Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo

"Gunung Sumber Inspirasi Nama Anak Saya"

Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Mendaki gunung merupakan hobi dari Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Widjajono Partowidagdo. Rambutnya yang gondrong membuat wakil menteri ini terkesan nyentrik.

Tak hanya gunung di Indonesia, kakinya juga pernah menapakkan jejak di puncak gunung berbagai dunia. Mulai Gunung Fuji di Jepang hingga gunung tertinggi di Afrika, Kilimanjaro. Bahkan gunung tertinggi di Benua Amerika, Aconcagua pernah didakinya.

Nama anaknya pun dinamai dari singkatan berbagai nama gunung. Karena pada saat istrinya hamil, ia gemar mendaki gunung. Bagaimana cerita selengkapnya? Berikut wawancara Widjajono dengan wartawan VIVAnews.com, Iwan Kurniawan di ruang kerjanya, Kamis 20 Oktober 2011:

Bapak masih suka naik gunung?
Masih, dari dulu mahasiswa. Sewaktu SMA juga pernah ke Gunung Gede. Menjadi intensif sejak menjadi mahasiswa dan menjadi penguji di UPN Yogyakarta. Saya naik gunung bersama-sama mereka (mahasiswa). Saya lebih tua, jadi mereka bawakan barang saya. Awalnya, saya mendaki gunung-gunung di Jawa, ada 15 gunung. Lalu, sesudah itu, ke luar Jawa. Paling tinggi di luar Jawa, termasuk Kerinci dan Semeru.

Anak saya bernama Kristal, singkatan dari Gunung Kerinci, Gunung Rinjani, Gunung Semeru, Gunung Tujuh, Gunung Agung, dan Gunung Latimojo. Karena pada saat istri saya hamil, kerjaannya naik gunung terus, termasuk saat-saat mendekati kelahiran. Selain itu, saya pernah naik gunung di luar negeri, di Fuji-Jepang, Kinabalu-Malaysia, Kalawatar di Malaya, Kilimanjaro-Tanzania, dan ke Aconcagua-Argentina, namun belum sampai ke puncak karena cuaca buruk.

Naik gunung lebih karena hobi?
Lebih ke hobi karena orang naik gunung kan sehat, tes kesehatan kemarin dinyatakan sehat. Orang naik gunung, ya harus sehat, kalau nggak, ya celaka.

Hobi selain naik gunung?
Selain naik gunung, ya jalan-jalan ke negara lain. Mengajar juga hobi.

Di ITB mengajar apa?
Saya mengajar Manajemen, Ekonomi Migas, Analisis Migas. Ada yang S-1 dan S-2. Analisis Kebijakan S-2 Studi Pembangunan, kalau Manajemen dan Ekonomi Migas ada yang S-1 dan S-2. Saya mengajar Regulasi Migas juga.

Sekarang kan sudah menjadi wakil menteri, bagaimana caranya membagi waktu untuk menyalurkan hobi?
Mengajar seminggu sekali. Sedangkan naik gunung izin saja. Pak menteri kan teman saya.

Sebagai akademisi migas, apakah sering ke offshore?
Tidak harus ke laut. Saya sering mengajar, kursus. Kalau sekarang sudah tidak bisa lagi, karena mengerjakan proyek-proyek, perusahaan migas nasional ataupun luar negeri. Saya mendapatkan pendapatan banyak dari situ, tapi sekarang sudah tidak bisa lagi.

Kenapa mau menjadi wakil menteri? Bukankah gajinya lebih kecil?
Masa? ha..ha..ha. Ya, tidak apa-apa. Itu sudah tugas saya.

Lantas, apa alasan Anda mau menjadi wamen?
Saya kan guru. Guru itu kan cerita ke murid-murid sebaiknya negara ini kaya gini, dan sebagainya. Kalau saya ditawari untuk melaksanakannya kenapa saya menolak? Guru itu kan bahasa Jawanya yang di-gugu dan ditiru. Artinya dipercaya dan diikuti. Kalau omongan saya tidak bisa dibuktikan kan berarti omongan saya omongan kosong.

Sudah ada pembagian tugas?
Saya mengemukakan permasalahan, mengemukakan solusi, dan dia harus approve ke pak bos (SBY). Pak Wacik kan punya akses dan lebih gampang.

Bagaimana kalau usulan Anda tidak diterima Pak Jero Wacik?
Harus ambil. Kalau tidak, ya tidak jalan. Penjelasan saya kan benar dan Pak Jero Wacik percaya. Kalau percaya ya harus dijalankan. Seperti dokter memeriksa penyakit. Penting mengetahui penyakit secara benar. Karena kalau mengobati tidak secara benar, maka orangnya tidak sembuh.

Memang sudah ada pembicaraan tentang pembagian tugas sebelum dilantik?
Tidak ada. Tapi kira-kira seperti itu. Dia (Jero Wacik) politisi. Ekonom/analis kebijakan, tugasnya memberi usulan tentang penyelesaian. Setiap usulan ada dampak positif dan negatif, sedangkan politik, proses untuk menentukan pendapat siapa yang berlaku. Saya analis di sini, dia politisi pembuat keputusan. Semua yang saya omongin harus dilaporkan ke bosnya dan harus dilaksanakan. Kalau tidak, harus adu argumentasi, kenapa tidak dilaksanakan? Dia menjadi pejabat karena ingin sukses. Untuk kebaikan Indonesia harus dilakukan, karena selama ini apa yang harus dilakukan tidak dilakukan.

Mengenai penampilan Anda, sepertinya nyantai?
Presiden yang seenak-enaknya juga ada, Gus Dur seenaknya juga tidak apa-apa. Selama wajar-wajar saja tidak apa, yang penting tidak pakai sendal jepit, rapi. Bukannya saya tidak pernah cukur, kalau tidak pernah cukur kaya Samson. (art)

Mudik Pakai Mobil Listrik, Perhatikan Suhu Cuaca dan Ban
Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, Persiapan Langkah Hukum Paslon AMIN

Cak Imin Dikabarkan Maju Pilgub Jatim, PKB Ingin Fokus di MK Dulu: Tidak Lama Hanya 14 Hari

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, dikabarkan bakal maju dalam Pilkada Serentak 2024. Ia dikabarkan akan maju pada Pilgub Jawa Timur.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024