- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - PT Intiland Development Tbk berencana mengembangkan proyek properti teranyarnya di kawasan Surabaya, seiring langkah perseroan memperkuat pertumbuhan usahanya di tahun ini dan ke depan.
Wakil Presiden Direktur dan Chief Operating Officer Intiland, Sinarto Dharmawan mengungkapkan, untuk kawasan Surabaya, perseroan sedang menyiapkan sedikitnya enam proyek baru. "Kita segera luncurkan dalam waktu dekat," kata dia dalam keterangannya kepada VIVAnews.com di Jakarta, Jumat 21 Oktober 2011.
Keenam proyek baru yang sebagian sudah masuk tahapan konstruksi ini, kata dia, meliputi segmen perumahan tapak, apartemen, komersial, maupun pengembangan mixed-use & high rise, yang merupakan perpaduan fasilitas perkantoran, ritel, dan komersial.
"Di Surabaya, kami menfokuskan pada pengembangan enam proyek baru, yakni Spazio, Graha Natura, apartemen Sumatra 36, Ngoro Industrial Park 2, dan National Hospital. Satu lagi yang masih dalam tahapan finalisasi adalah megaproyek Brantas, sebuah pengembangan mixed-use and high rise terpadu yang akan kami luncurkan tahun depan," ujar Sinarto.
Sinarto menilai, prospek pasar properti di Surabaya sangat menjanjikan. Sebab, sebagai kota terbesar kedua di Indonesia dan sekaligus gerbang bisnis utama untuk kawasan Indonesia Timur, perkembangan bisnis dan ekonomi di Surabaya cukup pesat.
Dia menambahkan, meningkatnya daya beli masyarakat serta ditopang membaiknya iklim investasi dan dunia usaha mendorong pasar properti di Surabaya turut bertumbuh.
Selain itu, tren kebutuhan terhadap produk properti terus meningkat, bukan hanya terhadap produk hunian, seperti perumahan dan apartemen, tetapi juga terhadap ruang perkantoran, fasilitas komersial, pusat belanja, kawasan industri, maupun perhotelan.
"Kami optimis pasar properti di Surabaya akan tumbuh pesat dan cepat. Ini adalah ceruk pasar yang sangat besar dan sekaligus menjadi tantangan bagi Intiland. Tapi kami yakin mampu tumbuh berkembang dan memenuhi kebutuhan pasar properti Surabaya yang tumbuh dinamis dan kian modern," tutur Sinarto. (umi)