Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo

"Saya Akan Tetap Naik Gunung"

Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

Viral Video Transformasi Makeup Pengantin Jadi Sorotan Netizen

VIVAnews - Gayanya nyentrik, cuek, dan rambutnya gondrong. Padahal, sudah menjadi Wakil Menteri.

Karena penampilannya itu, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Widjajono Partowidagdo, terlihat mencolok di tengah menteri dan wakil menteri yang dilantik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu 19 Oktober 2011, pagi tadi.

Bukan itu saja, hobi pria kelahiran 16 September 1951 ini juga terbilang ekstrim. Mendaki gunung.

Tidak main-main. Profesor bidang minyak dan energi ini sudah pernah mendaki ke beberapa gunung tertinggi di dunia. Seperti, gunung Elbrus. Gunung terbesar di Rusia itu pernah dia daki. Ia juga pernah mendaki pegunungan Himalaya dan Kilimanjaro di Afrika.

Bagaimana dengan gunung di Indonesia? "Di Indonesia, yang tinggi-tinggi sudah semua," ucapnya.

Bahkan, usai pelantikan ini, rencananya, profesor gondrong akan mendaki Gunung Gede, Jawa Barat.

Gelar pendidikan formalnya tidak main-main. Meraih gelar sarjana teknik dari Program Studi Teknik Perminyakan ITB pada 1975. Gelar Master of Science (MSc) pada bidang Petroleum Engineering diraihnya pada tahun 1980. Dilanjutkan MSc dalam bidang Operation Research pada 1982, dan MA dalam bidang Economics pada 1986 dari University of Southern California (USC).

Gelar PhD diperolehnya dari universitas yang sama pada 1987, setelah merampungkan disertasi berjudul "An Oil and Gas Supply and Economic Model for Indonesia".

Selain sebagai pengamat perminyakan, selama ini Widjajono juga menjadi dosen manajemen dan analisis ekonomi proyek migas dan pengelolaan energi, sumber daya mineral pada Program Studi Teknik Perminyakan ITB.

Selain sebagai pengajar, ia juga aktif sebagai sekretaris Komisi Permasalahan Bangsa, Majelis Guru Besar ITB (2006-sekarang), Ketua Kelompok Keahlian Pemboran, Produksi, dan Manajemen Migas ITB (2005-2007), Ketua Pasca Sarjana Studi Pembangunan, ITB (1993-2004), dan Kepala Kajian Ekonomi Energi pada Pusat Penelitian Energi (PPE).

Titel dan pengalaman di bidangnya, membuat profesor cuek ini dipercaya mendampingi Menteri ESDM Jero Wacik. Usai pelantikan, VIVAnews.com mewawancarainya. Berikut petikannya.


Kapan ditelpon Pak Sudi Silalahi untuk dipanggil ke istana?

Lolos Jadi Anggota DPR, Denny Cagur Ungkap Kenangan Haru dengan Almarhumah Ibu

Saya ditelpon sesudah sholat zuhur di masjid. Diminta siap saja. Seperempat jam kemudian, tolong datang ke istana jam 1. Saya cuma dikasih petunjuk, bersedia apa tidak. Ya sudah, saya bersedia.

Malam minggu ditelpon Pak Hatta, 'Mas Wid minta CV-nya, mau kita usulkan. Tapi belum disetujui'. Waktu sebelum zuhur, Pak Hatta nelepon, 'Mas Wid, nanti ditelpon Pak Sudi'. Tidak ada persiapan khusus.

Rambut Anda gondrong, ada rencana potong rambut?

Bule Jerman Serang Penjaga Vila di Bali Usai Ditagih Nunggak Sewa 4 Bulan

Potong rambut nggak minggu ini lah.

Ada rencana kapan?

Saya biasanya potong rambut. Tapi tumbuh lagi. Lalu potong lagi. Akhir minggu mau ke gunung. Kalau lagi inget, ya dipotong. Kalau mau panjang, ya panjang. Saya biasanya juga kayak gini.

Apakah deg-degan saat pelantikan?

Nggak. Gak deg-degan. Tapi bersyukur, saya kan guru. Dengan jadi ini, saya bisa jadi guru lebih baik lagi. Saya mau keliling saja, stake holder, berhubungan sama wartawan, sama Pemda, LSM, tugas saya itu. Indonesia ini masalahnya asimetri informasi, ada ketidaksamaan persepsi. Itu harus disamakan. Kalau kita sudah cocok, gampang menyelesaikan sesuatu. Kalau dari awal gak cocok.

Di energi banyak yang sifatnya salah pengertian. Misalnya, kita negara kaya minyak, padahal tidak. Harga BBM harus rendah, padahal harusnya nggak. Kita pakai energi yang lebih murah, bahwa perusahaan asing mau diapain juga akan nurut aja. Kalau mereka merasa gak menguntungkan, ya gak akan ke sini.

Bagaimana dengan Menteri Jero Wacik?

Dia teman saya. Background-nya dia insinyur ITB, sarjana ekonomi UI. Saya juga teknik dan ekonomi, cuma tingkatannya lebih tinggi saja. Tapi Jero Wacik waktu mahasiswa pintar. Saya satu angkatan. Dia mesin, saya perminyakan. Kalau dengan Pak Purnomo seangkatan juga. Gak masalah saya sama dia.
Yang penting dia orang baik. Dia menulis buku 'berpikir positif'. Saya kalau kerja dengan orang yang positif, kalau dia gak tahu, ya saya kasih tahu.

Akan ubah penampilan?

Hehehe.. Gak juga ya. Kalau cukur, ya saya cukur. Saya akan tetap naik gunung, tetap jalan. Saya juga biasa kayak gini. Kalau lagi potong, ya potong. Kalau lagi panjang, ya panjang. Hehehe..

Anda hobi naik gunung?

Di Indonesia yang tinggi-tinggi sudah semua. Di luar negeri, Himalaya, Kilimanjaro, Elbrus.

Rencananya akhir minggu naik gunung kemana?

Ke Gunung Gede.

Kok Gunung Gede?

Ya jangan jauh-jauh. Nanti saya dimarahi Menteri. Baru jadi Wakil Menteri sudah ngaco. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya