Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya

"Saya Seperti Mewakili Orang Papua"

PROFILE: Berth Kambuaya
Sumber :
  • ANTARA/Widodo S. Jusuf

VIVAnews - Menggambarkan diri sebagai low profile, Balthasar Kambuaya duduk di kursi menteri Kabinet Indonesia Bersatu jilid II dengan membawa harapan dan kebanggaan sebagai putra Papua. Mengawali hari pertamanya sebagai Menteri Lingkungan Hidup RI, Balthasar menyoroti masalah pencemaran lingkungan.

Rektor Universitas Cendrawasih ini mengakui waktu untuk menyelesaikan berbagai masalah lingkungan hidup hanya tersisa 2,5 tahun. Oleh karena itu, pria kelahiran Ayamaru, 9 September 1956 ini menyatakan tak ingin berkhayal menyelesaikan masalah besar. Balthasar yang menyelesaikan doktor di Durham University Business School, Inggris ini ingin fokus pada masalah yang bisa diselesaikan. Dengan moto hidup, tidak ada yang tidak bisa diselesaikan, Balthasar yakin bisa berbuat sesuatu di kementerian yang dia pimpin meski berlatar pendidikan ekonomi.

Apa yang menjadi prioritas kerja Balthasar di Kementerian Lingkungan Hidup? Bagaimana dia menjawab keraguan publik? Berikut petikan wawancara Ita Lismawati FM dan Nur Eka Sukmawati dari VIVAnews.com dengan Menteri Lingkungan Hidup Balthasar di kantornya, Jalan Ahmad Yani, Jakarta Timur.

Kapan diberitahu menjadi menteri?

Hari Senin, ditelepon Pak Sudi Silalahi. Kemudian setelah beliau menelpon, Menteri saya (Mendiknas M Nuh) juga telepon dan memberi tahu besok pagi harus berangkat, dan bawa jasnya itu. Dari situ saya berpikir, 'wah ini dilantik ini.'

Apa sudah tahu sebelumnya digadang menjadi menteri?

Tidak tahu. Jam 7 malam kita lihat di TV One, kan keluar gambar saya. Tapi saya tidak percaya. Sampai jam 23.30 WIB baru ada telepon dari Pak Sudi Silalahi (Mensesneg).

Anda tahu siapa yang merekomendasikan anda untuk menjadi menteri?
Itu juga saya tidak tahu. Mungkin Menteri saya (M Nuh). Saya memang pernah ditelepon Pak Dirjen Dikti dan ditanyakan background pendidikan saya. Saya hanya berpikir mungkin arahnya ke situ. Itu saja, setelah itu tidak pernah berhubungan lagi.

Sebelumnya pernah bertemu SBY? Kedekatan dengan SBY?
Sudah pernah tahun lalu saat kegiatan BEM di Uncen. Beliau datang ke ruangan kerja saya untuk istirahat sebentar sebelum masuk ke ruang acara. Kedekatan tidak. Beliau lahir tanggal 9 September, saya juga lahir tanggal 9 September.

Alasan SBY memilih Anda menjadi Menteri LH?
Beliau sudah baca CV saya dan mengambil kesimpulan bisa ikut membantu beliau. Jadi pengalaman-pengalaman dalam CV itu dinilai bisa turut membantu. Saya rektor dua periode, dulu saya Dekan Fakultas Ekonomi. Kinerja lembaga juga dilihat, mungkin juga dikonsultasikan dengan Menteri kami.

Latar pendidikan Anda kan ekonomi. Sementara SBY menunjuk anda sebagai Menteri LH. Bagaimana Anda menjawab keraguan masyarakat?
Sebenarnya kantor yang didirikan oleh pemerintah itu ada tujuannya. Tidak sembarang organisasi dibentuk dalam struktur pemerintahan, pasti ada tujuannya. Kita paham tujuan, visi, dan misi dari organisasi itu. Jadi siapa pun ditempatkan di organisasi itu tidak ada masalah.

Ini soal manajemen dan kita paham mengenai visi misinya, lalu kita di backup oleh semua staf deputi. Kita perlu berdayakan deputi itu dengan keahlian mereka dan koordinasi. Pengelolaan lingkungan ini memang harus dikaitkan dengan ekonomi. Hutan, alam, dan lingkungan kita kelola untuk kepentingan hidup manusia. Tapi pelestarian lingkungan harus tetap dijaga. Jadi ini harus di-balance antara kepentingan ekonomi dan pelestarian lingkungan, jangan sampai kita merusak lingkungan. Kita perlu legalitas dan peraturan-peraturan supaya bangsa ini aman. Kita tingkatkan pengawasan terutama sekali aspek hukumnya kita perlu benahi segera dan perlu diawasi dengan baik.

Menteri itu kan jabatan politik, sedangkan Anda berangkat dari dunia akademisi. Bagaimana Anda mengimbanginya?

Politik ya politik, pekerjaan ya pekerjaan. Kita kerja, kalau terlibat politik bisa gawat. Kita profesional kerja, Kita fokus kerja. Kalau orang partai, itu urusan mereka.

Program 100 hari pertama?

Kita berjalan dulu untuk peraturan limbah yang masih dalam proses. Kita akan cari bagaimana penyelesaiannya supaya peraturannya segera keluar, baik untuk limbah ataupun bahannya. Itu yang akan kita lakukan.

RPP masalah limbah yang juga mengatur masalah pengelolaan sampah plastik dari pabrik pengguna plastik?

Selain Konflik Iran-Israel, BEI Beberkan Faktor Lain Penyebab IHSG Anjlok Pasca-Lebaran

Ya betul. Peraturan ini menggantung dua tahun.

Masalah lingkungan hidup menjadi isu penting di Papua. Terkait banyaknya lahan pertambangan. Tanggapan?
Itu tadi saya sudah cek ke deputinya. Itu termasuk salah satu isu yang harus dibicarakan. Nanti saya akan mengundang deputi untuk membicarakan khusus tentang pertambangan. Itu memang masalah serius yang harus dilihat.

Prioritas pembabatan hutan atau limbah?
Semua harus saya prioritaskan. Memang itu hal-hal yang harus kita kerjakan di kantor ini.

Apa sebenarnya problem lingkungan hidup menurut Anda dari kacamata akademisi?

Yang nyata kita lihat dengan mata adalah kerusakan lingkungan. Bagaimana hutan-hutan kita di wilayah republik ini begitu banyak kerusakan, pembalakan liar, hujan sedikit kemudian banjir. Saya sudah koordinasikan dengan semua kepala deputi dan saya sudah dengar dari mereka apa yang harus dilakukan di kantor ini.

Karena waktu kerjanya singkat hanya 2,5 tahun, jadi kita harus fokus apa yang harus kita selesaikan di 2,5 tahun ini. Kita tidak bisa mengkhayal yang besar karena waktu. Tahun depan kita harus kerja apa, selesaikan apa, kemudian tahun berikutnya lagi.

Dalam jangka pendek ini, apa yang akan dilakukan?
Misalnya pencemaran lingkungan dan kerusakan lingkungan. Presiden minta jadi 20 persen tahun depan. Kita harus berbuat apa untuk mencapai 20 persen tahun depan? Kita buat kebijakan, standar, dan program bagaimana penyelesaiannya. Hal ini membutuhkan koordinasi dan sosialisasikan dengan departemen lain, Pemprov, Pemkot, dan Pemkab.

Koordinasi kan jadi masalah di negeri ini karena sulit. Bagaimana supaya mereka di tingkat bawah mau melaksanakan kebijakan yang sudah dibuat Kementerian LH?

Itu perlu sosialisasi dan pendekatan yang baik. Kalau kita mau berhasil dengan pekerjaan itu, maka semua jajaran pemerintah harus menyadari bahwa ini kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara. Oleh karena itu, harus ada sinergi untuk melaksanakan itu, tanpa melihat kepentingan-kepentingan.

Misalnya peraturan limbah itu sampai dua tahun menggantung. Kenapa? Itu akan kita cek kenapa sampai lama begitu. Dan ini bergantung departemen mana. Misalnya Departemen Kehutanan, kita akan bicara dengan mereka bahwa ini kepentingan bangsa untuk kita selesaikan itu. Jangan kita buat gap antara departemen dan instansi karena akan menghambat pekerjaan.

Soal siklus banjir lima tahunan?
Ini sudah penataan yang salah dari awal. Banjir itu akibat dari tata ruang kota yang salah dari awal. Kecuali, kalau kita bangun kota baru dan mulai ditata ulang lagi dari awal, itu baru bisa. Tapi kalau sudah begini perlu pembenahan bagaimana aturan-aturan dibuat untuk semua orang taat aturan dan bisa menjaga itu.

Amanat khusus dari SBY?
Selasa malam, saya bertemu Pak Presiden. Memang ada arahan khusus berkaitan dengan tanggung jawab kantor KLH, baik di dalam negeri ataupun secara internasional beliau sampaikan singkat. Kalau yang lain-lain nanti didiskusikan setelah pelantikan.

Saya memberi respon pada waktu itu kalau saya siap kalau Bapak percaya itu. Pak Presiden memberi tahu saya apa yang harus saya buat di kantor itu, jadi pekerjaan apa yang presiden inginkan, saya siap.

Anda menggambarkan diri Anda seperti apa?
Saya begini sudah. Saya low profile, saya serius dalam pekerjaan. Kita lihat penugasan ini sebagai suatu kepercayaan dan kepercayaan itu harus dibuktikan karena itu tanggung jawab yang harus diselesaikan. Jabatan itu urusan Tuhan. Tuhan mempercayakan orang tertentu untuk menduduki jabatan tertentu. Tuhan yang menilai orang itu punya kemampuan, kapasitas, dan talenta. Penugasan ini juga harus dipertanggungjawabkan kepada Tuhan kembali. Karena itu kita harus terima tugas ini sebagai penugasan dari Tuhan karena pada akhirnya kita akan mempertanggungjawabkan itu kepada Tuhan. Tuhan punya rencana khusus untuk orang tertentu untuk melakukan tugas itu.

Moto hidup Anda?
Tidak ada yang tidak bisa kita selesaikan di dunia ini, semua bisa. Asal kita mau bekerja dengan hati nurani yang bersih, jujur. Kalau orang bilang susah, susahnya apa? kemudian kita cari jalan. Kenapa lama? lamanya di mana?

Saya seperti mewakili orang Papua. Tugas ini berat, tanggung jawab moril saya. Saya akan buktikan secara nasional bahwa kita punya harga diri, dan kredibilitas diri, jadi kalau saya tidak berhasil berarti orang Papua tidak berhasil. Papua juga harus diperhatikan secara nasional.

Tanggapan teman-teman di Uncen atas pengangkatan Anda?
Mereka sebenarnya sedih juga dan susah. Tapi mereka bersyukur karena orang Papua sudah diberi kesempatan ikut berpikir untuk bangsa ini. Mereka mendukung saya.

Pengganti rektor?
Nanti diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sekarang ada Pembantu Rektor 1 yang otomatis melaksanakan tugas itu. Saya sebenarnya baru selesai menjadi rektor tahun depan untuk periode kedua ini. (eh)

Kasus Pelecehannya Jadi Bahan Candaan, Saipul Jamil: Siapa yang Bangga dengan Kejahatan?
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan

Pemerintah Resmi Cabut Aturan Pembatasan Barang Kiriman Pekerja MIgranĀ 

Pemerintah secara resmi mencabut aturan mengenai batasan barang kiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI).

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024