Pengamat: Hadapi Krisis, Indonesia Optimistis

Aviliani, Komisaris BRI
Sumber :
  • Nur Farida Ahniar I VIVAnews

VIVAnews - Pengamat Ekonomi dan Perbankan, Aviliani, mengatakan bahwa Ekonom Amerika Serikat, Nouriel Roubini, dalam ceramah umumnya memberikan optimisme kepada Indonesia dalam menghadapi krisis global.

"Memberikan optimisme pada kita, karena memang mereka ahli ekonomi yang sudah meramalkan mengalami default pada 2013, kemudian China debt to GDP ratio-nya. Kalau dilihat konsumsi domestiknya hanya 30 persen, kita kan kalau konsumsinya 60 persen," kata Aviliani kepada VIVAnews.com, usai ceramah ekonomi bersama Nouriel Roubini, dengan tema 'Global Economic Challenges and its Impact on Indonesia' di kantor BKPM, Jakarta, Senin 24 Oktober 2011.

Artinya, lanjut Aviliani, Indonesia masih mempunyai optimisme di tengah krisis pertumbuhan global yang turun. Sebab, Indonesia mengalami peningkatkan pertumbuhan ekonomi.

"Oleh karena itu, disarankan kita bangun infrastruktur, lalu membangun skill yang lebih baik. Itu kunci supaya kita bisa menghadapi kondisi dunia yang sedang menurun," ungkapnya.

Untuk itu, lanjut Aviliani, karena sudah ada saran-saran yang diberikan oleh ekonom AS itu, maka tinggal pemerintah merealisasikan kebijakan-kebijakan yang dapat menangkal terjadinya dampak krisis ekonomi global itu.

"Jadi menurut saya, ini merupakan harapan tinggal bagaimana harapan ini dicerminkan melalui policy-policy pemerintah," kata Aviliani.

Sebelumnya, Guru Besar Ekonomi dari Stern School of Business, New York University, Amerika Serikat, Prof Dr Nouriel Roubini memuji keberhasilan ketahanan ekonomi Indonesia.

Nikita Mirzani Beberkan Pemicu Kandasnya Jalinan Asmara Hingga Soal Kesetiaan

Ketua serta pendiri perusahaan konsultan ekonomi terkemuka, Roubini Global Economics (RGE) itu bahkan menilai Indonesia memiliki peluang pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dengan dukungan konsumsi, investasi, dan ekspor. (eh)

Dokumentasi BNPB

3 Orang Tewas Imbas Longsor dan Banjir Lahar Dingin di Wilayah Gunung Semeru

Banjir Lahar Dingin yang dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru membuat meluapnya debit air Daerah Aliran Sungai (DAS).

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024