Tiga Pesan Wapres untuk Investasi Berkualitas

World Economic Forum 20
Sumber :
  • ANTARA/Widodo S. Jusuf

VIVAnews - Wakil Presiden Boediono mengatakan, untuk mencapai investasi berkualitas harus ada kerja sama dari semua pihak. Sebab, investasi adalah masa depan bagi pemerintah daerah maupun pusat, sehingga perlu adanya pemeringkatan investasi.

"Tiga hal yang akan saya sampaikan adalah pesan umum untuk investasi di Indonesia, baik pemerintah pusat maupun daerah," kata Boediono dalam sambutan sekaligus membuka acara Nusa Tenggara Investment Day di Hotel Ritz Carlton, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Selasa 25 Oktober 2011.

Tiga pesan Wapres itu adalah pertama, investasi adalah proses bersama yang artinya merupakan kesepakatan beberapa pihak. Sebab, tanpa kesepakatan maka investasi tidak akan berhasil.

"Kesepakatan itu antara investor, pemberi biaya, pemda baik provinsi, kabupaten maupun kota, dan masyarakat di daerah investasi," ungkapnya.

Jika keempat komponen itu, Wapres melanjutkan, tidak ada kata sepakat dan berjalan masing-masing, proses investasi tidak akan terwujud. "Kepentingan bersama yang harus disepakati, bukan kepentingan masing-masing pihak," kata Boediono.

Untuk itu, Wapres mengingatkan, harus ada langkah konkret agar ada titik temu dari pelaku utama dan mempunyai niat melakukan kesepakatan itu. Hal ini, kata dia, sangat penting untuk daerah-daerah yang belum tersentuh proyek pembangunan.

"Indonesia Timur terutama, jangan dikasih ke orang lain, nanti diambil. Kita harus proaktif supaya tidak perlu dibangun oleh orang lain," ungkapnya.

Pesan kedua, Beodiono menuturkan, bagi pemerintah daerah, masa depan suatu daerah itu tidak tergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Tetapi, justru pada investasinya, karena itu merupakan keikutsertaan dari berbagai elemen, baik BUMN, dunia usaha dalam dan luar negeri.

"Jangan terpaku pada APBD, tapi harus ada upaya mendorong investasi. Karena, APBN dan APBD akan sangat terbatas, paling-paling hanya membangun infrastruktur dan program sosial tertentu," kata Wapres.

Namun, Boediono menjelaskan, jika ingin membangun untuk masa depan, harus dikedepankan investasi. Untuk itu, ia menegaskan, pemda harus membuat iklim usaha yang menarik dan menjadikan daya saing sebagai salah satu sasaran jangka menengah yang harus digarap bersama.

"Termasuk DPRD, karena itu adalah satu kesatuan untuk membangun daerah," ungkapnya.

Ketiga, Wapres berpesan untuk membuat peringkat bagi kualitas investasi, terutama untuk investasi jangka menengah dan panjang, baik bagi pemerintah pusat maupun daerah.

"Kita harus mulai dengan aspek kualitas investasi yang masuk. Ini penting, karena pengaruh manfaat dari investasi yang bisa dinikmati oleh daerah dan masyarakat," tuturnya.

Kualitas investasi, Wapres menjelaskan, bisa dinilai dari berbagai segi, salah satunya dari dampak total investasi, kaitan ke depan, ke belakang, dan ke samping. Kalau itu sebagai kriteria, kata Wapres, pemerintah bisa membuat pemeringkatan.

"Tidak semua investasi kualitasnya sama, dihitung dari keekonomian dan kesejahteraan. Mana yang kualitasnya tinggi, kita dukung. Sedangkan yang nggak, ya kita biarkan," kata dia.

Investasi yang hanya mengeruk tanah, Wapres menegaskan, jika dibawa keluar, itu keterkaitannya nol. Yang didapatkan, hanya harga tanah. Begitu pula jika ada investasi mal. Wapres mencontohkan, pembangunan mal yang isinya hanya barang-barang impor itu juga keterkaitannya nol.

"Yang paling banyak lingkage-nya itu investasi di bidang infrastruktur dasar, baik itu pelabuhan, jalan, dan airport. Investasi di infrastruktur dasar itu besar sekali lingkage-nya," ungkapnya. "Tidak perlu dilakukan oleh pemerintah, kan ada public private partnership."

Tidak hanya investasi yang harus dipikirkan, kata Wapres, namun ada aspek lain dari segi tenaga kerja maupun lainnya. "Sayang nantinya, anak cucu kita tidak punya warisan," kata dia.

Untuk nilai tambah dalam negeri, Wapres melanjutkan, harus diolah sumber daya alamnya. "Alangkah baiknya kalau lingkage-nya bagus, dilakukan oleh pengusaha kita," kata Boediono.

Wapres menganjurkan, pengusaha lokal Indonesia harus lebih agresif membangun daerah-daerah yang belum tersentuh. Sebab, potensinya luar biasa, terutama di Indonesia Timur. "Tinggal mau kita apa, mau dijual atau bagaimana, ini semua ada di tangan kita," ujarnya.

Untuk itu, lanjut Wapres, Pemda harus ada niat memajukan investasi. Niat itu harus tercermin dalam langkah konkret. "Keluhan investor selama ini pada perizinan dan lainnya, sehingga membuat investasi tidak masuk. Ada yang masuk, tapi kualitasnya rendah," kata Boediono. (art)

Health Minister Conveys How to Handle Arbovirus Disease
Galih Loss

Ucapan Ini yang Buat Galih Loss Ditangkap Polisi?

Kasus ini mencuat setelah konten yang dipublikasikan oleh akun TikTok milik Galih Loss @galihloss3 menuai kecaman, khususnya dari kalangan umat Islam.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024