VIVAnews - Persatuan Insinyur Indonesia (PII) prihatin dengan gaji yang diterima para peneliti atau teknolog di Indonesia. Untuk jabatan peneliti utama dan perekayasan utama yang merupakan jabatan fungsional tertinggi pada teknologi di Indonesia, hanya menerima gaji lima persen dari gaji dengan profesi yang sama di negara tetangga.
Bahkan, jika dibandingkan dengan para teknolog dan peneliti di negara maju, gaji para teknolog Indonesia itu hanya sekitar satu persen dari porsi gaji mereka.
"Ini menunjukkan bahwa kita telah mematikan masa depan bangsa ke depan," kata Ketua Umum PII, Muhammad Said Didu, dalam pesan singkat kepada VIVAnews.com di Jakarta, Selasa, 25 Oktober 2011.
Said Didu mengatakan, rendahnya penghargaan yang diterima para teknolog dan peneliti di Tanah Air dikhawatirkan akan menurunkan daya saing Indonesia. Kondisi tersebut bisa memicu brain drain atau perginya orang-orang pintar ke luar negeri.
PII berharap agar pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat mulai memberikan perhatian khusus terkait hal tersebut. Para teknokrat itu juga berharap agar pemerintah dan DPR tidak terjebak dengan kepentingan politik jangka pendek dan kekuasaan semata.
"Negara Indonesia harusa tetap ada sampai kapan pun dalam keadaan makmur dan berdaya saing tinggi. Saatnya mengurangi retorika dan segera melakukan aksi nyata menyelamatkan negara ini," tegas Said Didu. (art)
Gong Yoo dan Song Hye Kyo Bakal Main Drama Sejarah Bareng
Penggemar drama Korea bersiaplah untuk menyambut kehadiran dua bintang top dalam sebuah kisah sejarah yang menggugah. Gong Yoo dan Song Hye Kyo, dua nama besar di Korea.
