- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo mengaku banyak petani nelayan yang belum mendapat informasi mengenai Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE).
"Kita akan meningkatkan upaya edukasi dan kesadaran nelayan untuk mengakses pembiayaan formal. Sebab, selama ini pembiayaan formal sulit diakses karena kurangnya informasi dari perbankan mengenai usaha penangkapan ikan akibat risiko penangkapan ikan dianggap terlalu tinggi untuk perbankan," kata Cicip di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 26 Oktober 2011
Cicip menuturkan, sebetulnya para petani nelayan dapat memperolah agunan dalam bentuk KUR maupun KKPE. "Pemerintah sudah buat KUR dan KKPE tapi fakta menunjukkan, skim yang ada masih sulit diakses, karena kurangnya informasi dalam rangka akses dan penyediaan agunan," ujarnya.
Dia menambahkan, masih banyak juga anggapan di kalangan nelayan bahwa memperoleh pinjaman modal dari bank cukup sulit. Di mana administrasi masih menjadi kendala utamanya, sehingga para nelayan cenderung menerima modal dari para pemodal desa atau 'rentenir'.
"Kebanyakan nelayan dapat uangnya dari pemodal-pemodal di daerah setempat. Jadi, ini yang kita ingin coba turunkan volume pinjaman uang langsung dari bank. Sebab kan, ada KUR dan KKPE, di mana sebetulnya tanpa agunan mereka bisa dapat itu," tutur Cicip.
Padahal, lanjut Cicip, sesuai peraturan BI, kapal masih bisa dijadikan agunan dengan syarat kapal berukuran 20 meter kubik dan dilindungi asuransi serta memiliki Buku Kapal Perikanan (BKP).
"Sesuai aturan BI, maka kapal ukuran 20 meter kubik, dengan syarat kapal dilindungi asuransi, dan kapal sekarang sudah ada BKP, yang diterbitkan direktur perikanan tangkap sampul merah, diterbitkan Gubernur sampul kuning, diterbitkan Bupati Walikota sampul hijau," ungkapnya.
Cicip mengatakan saat ini, sampai Oktober 2011 telah terbit 1.000-an BKP. Keberadaan BKP akan memperkuat aspek legal kapal, bila dijadikan agunan tambahan.
"Saya harap, perbankan dan lembaga keuangan lain dapat bersama-sama mengakomodasi kebutuhan pembiayaan di sub sektor perikanan tangkap. Mudah-mudahkan perbankan juga dapat informasi tentang perikanan dan saya harap kerja sama ini dapat berlangsung berkesinambungan untuk mendukung sektor kelautan dan perikanan," tuturnya. (eh)